
PERKUMPULAN Bumi Alumni (PBA) kembali mengadakan event Exhibition & Golf Tournament UMKM Bumi Alumni IV Tahun 2025 yang diikuti komunitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan yang berlangsung di Imperial Klub Golf, Lippo Karawaci, Tangerang, Banten. Kegiatan ini dalam rangka peringatan Hari UMKM Dunia dan menjadi ruang kolaborasi antara kekuatan alumni dan pelaku UMKM dalam mendorong wirausaha lokal menembus pasar yang lebih luas.
Tak hanya menjajakan produk, ekshibisi juga menampilkan kisah-kisah inspiratif para pelaku UMKM yang sebagian besar berasal dari Golongan Perempuan, pemuda, dan pelaku kewirausahaan pemula.
“Awalnya banyak pertanyaan apakah Pandai ‘dikawinkan’ antara UMKM dengan golfer? Rupanya sejak pertama kali acara ini kita gagas, animo atau sambutan dari para golfer sangat bagus. Pun para UMKM, mereka menanyakan Bilaman Eksis Kembali acara seperti ini. Artinya confidence mereka sudah naik, produk mereka sudah Pandai masuk di event sekelas ini,” ujar pendiri komunitas UMKM dan inisiator PBA, Dewi Tenty Septi Artiany, dalam keterangannya.
Dewi mengatakan kemajuan teknologi digital membuka Kesempatan bagi Perempuan Buat berkarya dan berbisnis. Menurutnya, lebih dari 60% Personil UMKM PBA adalah Perempuan dan ibu rumah tangga. Ketika ini, PBA membina 1.600 pelaku UMKM dari berbagai daerah di Tanah Air. Mereka bergerak dengan prinsip komunitas dengan membangun merek kolektif Ialah LUPBA.
“Mereka punya produk masing-masing, Berbagai Ragam, saling melengkapi. One brand LUPBA sebagai payung ini adalah strategi Buat saling menguatkan, menghindari kompetisi yang Tak Bagus,” ujar inisiator merek LUPBA ini.
Menurut Dewi, strategi satu merek Berbarengan ini Mempunyai banyak manfaat. Dari segi branding, UMKM dapat dapat Mempunyai daya saing yang lebih tinggi karena kekuatan merek yang lebih besar. Dengan strategi Berbarengan, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan Berbagai Ragam. Beban biaya produksi dan pemasaran juga dapat dibagi, sehingga lebih terjangkau. Tentunya promosi Pandai lebih efektif sehingga dapat mendorong peningkatan penjualan.
PBA melakukan peningkatan kapasitas UMKM binaan. Seperti mengadakan pelatihan terkait pengemasan, narasi merek, strategi distribusi, dan promosi. Dewi menekankan di antara tantangan terbesar UMKM adalah akses ke pasar. Ia berharap pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius perihal ini.
Salah peserta ekshibisi, Ulfa Kirana, mengaku bergabung dengan komunitas UMKM menawarkan banyak manfaat. Ini termasuk perluasan jaringan, peningkatan pengetahuan, dan Kesempatan kerja sama. “Kita dibantu juga mengenai kualitas bahan baku, pengemasan, dan perizinan,” kata Ulfa.
LUPBA sudah mengantongi izin edar PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan sertifikasi halal.
Kontribusi Konkret?
Ketua Lazim PBA, Ary Zulfikar, menyoroti pentingnya pendampingan dan pembinaan jangka panjang terhadap UMKM, dengan Langkah menghadirkan program pelatihan, akses pasar, hingga permodalan. Ary juga berharap model kolaborasi alumni-UMKM seperti yang digagas PBA dapat direplikasi di berbagai komunitas alumni kampus lainnya di seluruh Indonesia.
Event Exhibition & Golf Tournament UMKM Bumi Alumni IV Tahun 2025 pada Sabtu (5/7) menampilkan kurang lebih 20 UMKM binaan alumni dari sektor Hidangan, kriya, fesyen, dan produk berbasis Penemuan lokal.
Turnamen golf diikuti oleh 144 peserta yang berasal dari berbagai profesi, dari pengusaha, tokoh publik, serta pejabat pemerintah. Pertemuan dua elemen UMKM dan jejaring alumni elit diharapkan Pandai menjadi jembatan kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan.
Event tersebut juga dihadiri Ketua Dewan Pembina PBA, Bambang Soesatyo. Ia menekankan kekuatan alumni harus diwujudkan dalam kontribusi konkret terhadap pembangunan bangsa, dan pentingnya membangun gerakan kolektif yang berpihak pada penguatan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. (B-3)

