Serpong, sebuah Area di Tangerang Selatan, tiba-tiba mendunia! Dalam Gambar hidup Hollywood The Old Guard 2 yang tayang di Netflix pada 2 Juli 2025, Serpong digambarkan sebagai markas nuklir rahasia Punya Tiongkok.
Adegan ini memicu gelombang reaksi di media sosial, dari keterkejutan hingga tawa, menjadikan “Serpong viral” sebagai topik hangat di TikTok dan X. Apa yang Membikin fenomena ini begitu menarik, dan bagaimana fakta sebenarnya tentang Serpong? Simak ulasan lengkapnya!
Mengapa Serpong Viral?
Fenomena “Serpong viral” berawal dari adegan epik dalam The Old Guard 2, sekuel Gambar hidup aksi yang dibintangi Charlize Theron. Dalam salah satu scene, Serpong digambarkan sebagai Letak fasilitas nuklir canggih yang menjadi Sasaran serangan dua antagonis, Quynh (Van Veronica Ngo) dan Discord (Uma Thurman).
Bangunan megah, petugas berbahasa Mandarin, dan kendaraan dengan pelat nomor B (kode Jabodetabek) menciptakan kontras Kocak dengan realitas Serpong yang dikenal sebagai kawasan perumahan.
Unggahan TikTok dari akun @panggilnames dengan caption “Kaget Serpong jadi fasilitas nuklir di The Old Guard 2” menjadi pemicu awal.
Tak Pelan, warganet di X ramai berkomentar, seperti @pipis yang menulis, “Tengah nonton The Old Guards 2, tiba-tiba kaget lihat Bundaran HI dan ngakak pas Paham di Serpong Eksis fasilitas nuklir. 🤣🤣🤣.”
Akun Formal @NetflixID ikut memanaskan tren dengan cuitan, “WADAW! Rupanya Tenang-Tenang Eksis fasilitas nuklir di Serpong! 🫨.”
Fakta di Balik Serpong: Eksis Nuklir Beneran?
Meski penggambaran dalam Gambar hidup bersifat fiktif, Serpong memang Mempunyai fasilitas nuklir Konkret, tepatnya di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek).
Kawasan ini menjadi rumah bagi Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy, reaktor riset berkapasitas 30 MWth yang dikelola oleh Badan Riset dan Ciptaan Nasional (BRIN).
Reaktor ini digunakan Kepada penelitian bahan bakar nuklir, produksi radioisotop, dan analisis neutron—jauh dari markas rahasia ala Hollywood.
Indonesia sendiri Mempunyai tiga reaktor riset: G.A. Siwabessy di Serpong, Kartini di Yogyakarta, dan Triga di Bandung. Selain itu, Eksis fasilitas nuklir lain di Pasar Jumat (Jakarta), Jepara, dan Kalimantan Barat Kepada riset uranium.
Tetapi, seperti yang dikomentari warganet, “Di Serpong Eksis Puspiptek, tapi ya enggak semegah itu juga kali,” menunjukkan bahwa fasilitas Konkret ini lebih sederhana dibandingkan gambaran Gambar hidup.
Mengapa Fenomena Ini Meledak di Media Sosial?
Menurut teori viralitas digital dari Jonah Berger (STEPPS), Eksis beberapa Dalih mengapa “Serpong viral” begitu menarik:
- Social Currency: Warganet merasa bangga membagikan fakta bahwa Serpong muncul di Gambar hidup Hollywood, meningkatkan status sosial mereka.
- Emotion: Kejutan Menyaksikan Serpong sebagai markas nuklir, ditambah humor dari petugas Tiongkok dengan pelat B, memicu reaksi emosional.
- Public: Cuplikan Gambar hidup yang mudah dibagikan di TikTok dan X Membikin topik ini menyebar Segera.
- Stories: Narasi tentang Serpong sebagai pusat nuklir menciptakan cerita menarik yang mengundang Percakapan.
Algoritma media sosial juga mempercepat penyebaran. Laporan Data Reportal (Januari 2024) menyebutkan bahwa 139 juta pengguna media sosial di Indonesia, terutama di TikTok dan X, Suka mengonsumsi konten hiburan (67%) dan Informasi viral (62%). Adegan Serpong memenuhi kedua kriteria ini, menjadikannya magnet perhatian.
Viralnya Serpong karena The Old Guard 2 menunjukkan bagaimana media sosial dan Gambar hidup Hollywood dapat mengangkat nama sebuah Area ke Mimbar Dunia.
Meski penggambaran markas nuklir hanyalah fiksi, keberadaan Puspiptek dan Reaktor G.A. Siwabessy membuktikan bahwa Serpong memang Mempunyai peran Krusial dalam riset nuklir Indonesia. Fenomena ini Kagak hanya menghibur, tetapi juga menjadi momen Kepada mempromosikan literasi sains dan kebanggaan nasional. (Z-10)
