Rupiah Ditutup Melemah 59 Poin Jadi Rp15.626 pada Rabu Sore

Rupiah Ditutup Melemah 59 Poin Jadi Rp15.626 pada Rabu Sore
Petugas menghitung mata Doku rupiah.(Dok. Antara)

PADA perdagangan sore ini, Rabu (23/10),  mata Doku rupiah ditutup melemah 59,5 poin menjadi Rp15.626,5 per dolar Amerika Perkumpulan (AS). Direktur PT Keuntungan Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkap pelemahan rupiah akibat indeks dolar AS yang menguat. Ini karena Imbal hasil AS yang lebih tinggi karena arus masuk aset safe haven yang terjaga di tengah ketegangan geopolitik dan ekonomi AS yang relatif Tangkas.

Ia menyampaikan tanda-tanda ketahanan terkini dalam ekonomi AS memicu peningkatan taruhan bahwa Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas Etnis Mengembang sebesar 25 basis poin pada November mendatang.

Para pedagang, lanjut Ibrahim, juga bersiap Buat pemilihan presiden AS. Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump terlihat mengungguli calon dari Partai Demokrat Kamala Harris, menurut beberapa Survei pendapat terbaru dan pasar prediksi daring. Tetapi para analis Tetap Memperhatikan persaingan terlalu ketat Buat diprediksi, dengan Sekeliling dua minggu tersisa hingga pemungutan Bunyi.

Cek Artikel:  Bilangantan Kerja Indonesia Didorong Berkontribusi Positif untuk Prefektur Miyagi

“Unsur-Unsur ini Membikin indeks dolar AS menguat,” imbuhnya.

Dari Unsur internal, International Monetary Fund atau IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2024 tetap di level 5,0% atau stagnan dari tahun Lampau. Hal itu tercantum dalam World Economic Outlook edisi Oktober 2024 yang diterbitkan IMF atau Anggaran Moneter Global dengan laporan berjudul “Policy Pivot, Rising Threats” yang berarti Pergeseran Kebijakan, Meningkatnya Ancaman, pada Selasa (22/10).

“Sayangnya, perkiraan IMF ke depan pertumbuhan ekonomi Indonesia Kagak menunjukkan kenaikan yang signifikan,” terang Ibrahim.

IMF juga memproyeksikan bahwa di 2029 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap sebesar 5,1%. Seperti diketahui, 2029 merupakan akhir masa jabatan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka. Ibrahim menyimpulkan proyeksi IMF itu seolah menunjukkan bahwa ambisi Prabowo Tetap cenderung sulit tercapai.

Cek Artikel:  BRI Finance Sabet Penghargaan di Media Relations Award 2024

Adapun, indikator lainnya yang diproyeksikan oleh IMF adalah inflasi Indonesia akan Konsisten di 2,3% pada 2024. Lampau, neraca transaksi berjalan 2024 diperkirakan -1,0%, dan tingkat pengangguran pada 2024 sebesar 5,2%. (Z-9)

Mungkin Anda Menyukai