
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan pembentukan lembaga adat Betawi menyita waktu dan Tak mudah Buat diwujudkan. Kendati menjadi prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Tetapi hal itu Tetap dalam perencanaan.
“Sedang kita kejar perda tentang lembaga adat masyarakat Betawi. Itu soko gurunya. Nah Buat Membikin lembaga ini, ini jujur nggak mudah,” kata Rano Demi ditemui di Distrik Jakarta Selatan, Rabu (25/6).
Pria yang akrab dipanggil Bang Doel ini mengatakan, Buat mempersatukan sekian banyak kepentingan dari berbagai pihak tidaklah mudah. Oleh karena itu lembaga adat harus segera menjadi wadah seluruh seniman dan budayawan di Jakarta.
Lebih lanjut, menggapai soal hasil survei Litbang Kompas yang mengatakan 50 persen responden mengaku Tak puas dengan perhatian Pemprov Jakarta terhadap pekerja seni Betawi, sedangkan 45,6 persen lainnya mengaku puas, Rano mengatakan dirinya akan Lanjut berusaha Buat memperhatikan para seniman Betawi.
Rano menegaskan sebagai pejabat baru yang belum genap empat bulan menjabat, dirinya Tak Bisa langsung memenuhi Sekalian ekspektasi. Tetapi, ia Percaya masyarakat Bisa memahami maksud Berkualitas di balik upayanya.
Meskipun demikian, Rano juga mengingatkan bahwa Jakarta adalah kota multikultural yang dihuni oleh berbagai Etnis bangsa sehingga perhatian terhadap budaya lain juga perlu diimbangi.
“Saya ingatkan, Jakarta ini bukan hanya Punya Betawi. Kita harus adil kepada Sekalian kebudayaan yang Terdapat di Jakarta. Nah jadi artinya, itu yang sedang kita siapkan,” kata Rano. (Far/M-3)

