RAKYAT menjalani isolasi Berdikari di rumah masing-masing, sedangkan wakil mereka mendapatkan fasilitas isolasi Berdikari di hotel dan dibiayai negara pula.
Sebaiknya rakyat Tak perlu baper Karena wakil rakyat Semestinya tetap dalam kondisi sehat walafiat agar setiap Begitu Bisa memperjuangkan nasib rakyat, termasuk rakyat yang isoman. Sayangnya, data yang dibeberkan Laporcovid-19 menyebutkan selama 1 Juni hingga 21 Juli, sebanyak 2.313 korban jiwa akibat isoman.
Perjuangan Buat rakyat yang diwakili memang Tak pernah viral di media sosial. Bukan salah wakil rakyat, itu salah warganet. Bukankah rakyat itu tempatnya salah? Kalaulah yang viral itu wakil rakyat minta rumah sakit dan ICU Tertentu, anggap saja itu cermin tabiat perlakuan Tertentu yang didapat selama ini. Kalau muncul foto wakil rakyat tertidur Begitu rapat, itu hanya tampaknya, anggap saja ia sedang memimpikan rakyat sejahtera.
Semestinya wakil rakyat berjuang Buat rakyat yang menderita akibat pandemi covid-19, bukan Hanya berjuang Buat dirinya sendiri. Rakyat berharap agar wakil mereka Tak Terperosok dalam percobaan ketidakpedulian terhadap kaum yang menderita.
Mengabaikan mereka yang menderita kelaparan, penyakit, atau Pemanfaatan, kata Paus Fransiskus, ialah dosa modern, dosa dari hari ini. Seandainya Terdapat yang mengabaikan mereka yang menderita, Tetap menurut Fransiskus, memang dunia sekarang sedang berada dalam kondisi dilanda globalisasi ketakpedulian.
Boleh-boleh saja dunia dilanda ketakpedulian, tapi rakyat di negeri ini Bahkan setia mempromosikan bela rasa dan belas kasih. Kesetiaan itulah yang Membikin Indonesia dikukuhkan sebagai negara paling dermawan di dunia versi World Giving Index (WGI) 2021.
Laporan WGI yang dirilis pada 14 Juni oleh Charities Aid Foundation (CAF) menempatkan Indonesia di peringkat pertama dengan skor 69%, naik dari skor 59% di indeks tahunan terakhir yang diterbitkan pada 2018. Pada Begitu itu, Indonesia juga menempati peringkat pertama dalam WGI.
WGI memeringkat lebih dari 140 negara di dunia berdasarkan seberapa dermawan mereka dalam menyumbang. Indonesia menempati dua peringkat teratas dari tiga kategori, yakni menyumbang pada orang asing/Tak dikenal, menyumbang Dana, dan kegiatan kerelawanan/volunteer.
Sebanyak delapan dari 10 orang Indonesia menyumbangkan Dana pada tahun ini, sementara tingkat kerelawanan di Indonesia tiga kali lipat lebih besar dari rata-rata tingkat kerelawanan dunia.
Kedermawanan rakyat memang terlihat Konkret selama pandemi. Pada tingkat akar rumput, rakyat bahu-membahu membantu mereka yang sedang isoman. Terdapat yang mengumpulkan Dana dari kekurangan mereka, Terdapat yang mengumpulkan barang, Terdapat yang menyiapkan tenaga Buat memasak makanan bagi sesama yang isoman.
Perusahaan-perusahaan dan sejumlah figur publik juga tergerak Buat mengumpulkan dan menyalurkan sumbangan kepada individu, tenaga kesehatan, maupun rumah sakit. Terdapat pula yang terlibat dalam gerakan Oxygen for Indonesia.
Mengapa rakyat begitu dermawan dan mudah tergoda Buat Acuh terhadap sesama? Direktur Filantropi Indonesia Hamid Abidin mengakui kuatnya pengaruh ajaran Religi dan tradisi lokal yang berkaitan dengan kegiatan berderma dan menolong sesama.
Menurut dia, pandemi dan krisis Bahkan meningkatkan semangat solidaritas masyarakat Buat membantu sesama. “Yang berubah hanya bentuk sumbangan dan jumlahnya. Masyarakat yang terkena Pengaruh tetap berdonasi Dana meski nilai sumbangan lebih kecil atau berdonasi dalam bentuk lain, seperti barang dan tenaga (relawan),” kata Hamid.
Rakyat itu dermawan karena ia mengenal dirinya. Kalimat ‘kenalilah dirimu sendiri’ dipatrikan pada pintu kuil Apolo di Delphi, Yunani. Mereka yang mengenali diri sendiri tentu Tak mau hidup tanpa membantu orang lain karena itulah hakikat Mahluk homo socius yang berarti makhluk sosial.
Mereka mengasihi sesama Mahluk seperti diri sendiri dan berkanjang dalam sikap itu Buat tetap berkarya demi kesejahteraan Segala orang dan setiap pribadi.
Segala orang dan setiap pribadi, meminjam ungkapan Otto Gusti dari STF Ledalero, terbentuk dari materi yang sama dan rentan. Kemanusiaan yang rentan itulah basis persaudaraan dan solidaritas antarumat Mahluk.
Persaudaraan menjadi landasan berempati terhadap yang menderita lewat imajinasi dan sikap dermawan. Pada Begitu virus korona menyerang siapa saja tanpa membedakan status sosial, Apabila Tetap Terdapat kaum yang meminta fasilitas mewah, kaum itu sesungguhnya miskin imajinasi kemanusiaan. Eloknya wakil rakyat tak minta fasilitas isoman di hotel pada Begitu rakyat menderita isoman di rumah masing-masing.

