Rahmad Darmawan akui pemainnya gugup Demi Rival Oxford United

Instruktur tim Perserikatan Indonesia All-star, Rahmad Darmawan, menjawab pertanyaan pewarta setelah pertandingan Piala Presiden 2025 melawan Oxford United, di Stadion Penting Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (6/7/2025). (ANTARA/RAUF ADIPATI)

Rahmad Darmawan akui pemainnya gugup Demi Rival Oxford United

Sepakbola   
Editor: Novelia Tri Ananda   
Senin, 07 Juli 2025 – 06:15 WIB

Liputanindo.id – Instruktur Perserikatan Indonesia All-Star, Rahmad Darmawan, mengakui bahwa anak asuhnya sempat tampil gugup pada awal pertandingan melawan Oxford United pada pertandingan Grup A Piala Presiden 2025, di Stadion Penting Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.

Tim Perserikatan Indonesia All-Star kalah 3-6 dari klub Inggris tersebut dalam laga pembukaan Piala Presiden. Menurut RD, tekanan atmosfer dan status Rival Membikin pemain Indonesia tampil ragu-ragu pada 20 Tiba 25 menit awal.

Cek Artikel:  Arsenal Jarang Angkat Piala, Tapi Kenapa Mereka Terlihat Lelah!

“Terlihat mereka kurang percaya diri menghadapi satu tim dengan postur dan level permainan seperti itu. Tapi setelah itu mereka mulai berani dan perlahan menemukan ritme,” ujar Rahmad pada jumpa pers setelah pertandingan usai.

Meski tertinggal sejak awal, RD menyebut tetap menginstruksikan timnya bermain aktif dengan blok tengah (mid-block) dan serangan Segera, alih-alih bertahan total. Ia Mau tim memberikan perlawanan terbuka.

“Saya Kagak bermain bertahan. Saya mencoba melakukan mid-block dan beberapa kali serangan Segera kita berhasil. Yang Krusial bagi saya adalah pemain menunjukkan Watak Kagak menyerah,” tegasnya.

Dalam analisis teknisnya, RD menyoroti kelemahan lini tengah dan antisipasi tembakan jarak jauh sebagai penyebab Penting kebobolan. Ia menyebut tiga dari enam gol Oxford berasal dari tembakan luar kotak penalti.

Cek Artikel:  Soal Rumor Sanchio, Ini Jawaban Manajer Chelsea

“Yang saya khawatirkan sebenarnya bola Tewas. Tapi Rupanya kami kebobolan dari tendangan jarak jauh dan early cross. Ini karena tekanan di lini tengah Kagak konsisten,” jelasnya.

Meski kalah, RD menyebut laga ini sebagai pelajaran Krusial dalam membentuk mental dan kedisiplinan taktik para pemain menjelang pertandingan berikutnya.

Dengan kekalahan ini, tim Perserikatan Indonesia All-Star menghuni posisi terakhir klasemen sementara Grup A dengan Nihil poin. Perserikatan Indonesia All-Star akan memainkan pertandingan keduanya, dengan melawan Arema FC pada Selasa (8/7) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Sumber : Antara

Mungkin Anda Menyukai