KETUA Standar PSSI Erick Thohir menyambut dengan tangan terbuka tawaran kerja sama yang diberikan federasi sepak bola Belanda (KNVB) untuk percepatan prestasi sepak bola Indonesia. PSSI dan KNVB meneken nota kesepakatan untuk kerja sama di berbagai level.
“Ini kelanjutan dari pertemuan pada bulan Mei lalu, yakni PSSI dan KNVB sepakat untuk mengembangkan hubungan yang lebih kuat antara asosiasi masing-masingpp untuk keuntungan bersama, perkembangan promosi, dan kesuksesan sepakbola yang berkelanjutan di setiap negara,” ujar Erick saat menerima tiga orang perwakilan KNVB di Jakarta, Rabu (25/9).
“Indonesia tentu yang akan banyak belajar, dan saya senang karena KNVB siap membantu dan memberikan apa yang kami butuhkan,” imbuhnya.
Baca juga : Mees Hilgers sudah Pelan Mau Bela Timnas Indonesia
Kunjungan KNVB diwakili oleh Sekjen Gijs de Jong, Michael van der Star (Head of International Program & World Coaches) dan Ruud van der Sar (Head of Sales New Partnership).
Salah satu poin dari kemitraan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman timnas Indonesia di semua kelompok umur baik putra maupun putri. Salah satu agendanya, timnas putri Indonesia akan melakukan pertandingan melawan Belanda.
Timnas putra juga rencananya ingin melakoni pertandingan melawan Tim Oranye tahun depan. Menurut Erick, keinginan untuk menggelar laga kontra Belanda menjadi kelanjutan untuk uji coba melawan tim-tim top setelah tahun lalu mendatangkan juara Piala Dunia Argentina.
Baca juga : PSSI Wacanakan Laga Persahabatan dengan Belanda
“Dengan fokus utama pada peningkatan kualitas pemain bertalenta dan berusia muda, kami optimistis akan banyak pemain berbakat Indonesia kian berkembang melalui kerjasama ini,” kata Erick
Selain PSSI dan KNVB akan rutin mempertemukan timnas kedua negara dalam laga-laga persahabatan, Erick juga menyatakan babak baru kerjasama antara PSSI dan KNVB juga difokuskan pada berbagai proyek pengembangan. Salah satunya, pendidikan pelatih sepakbola Indonesia.
Menurut Erick, konsistensi prestasi juara Piala Eropa 1988 itu dan pembinaan terstruktur di berbagai level usia pemain di Belanda, menjadi dasar kolaborasi antara dua federasi yang sebenarnya memiliki hubungan historis panjang.
(Dhk)
