SELAMA 2024, peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kota Bandung Tetap tinggi. Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung pun harus bekerja keras.
Hasilnya, selama satu tahun, polisi mengungkap kejahatan narkoba sebanyak 380 kasus. Penyalahgunaan sabu mendominasi kasus yang Pandai diungkap.
“Dari jumlah itu, 300 kasus di antaranya terkait peredaran dan penyalahgunaan sabu. Selain itu, kami juga mengungkap 26 kasus terkait ganja, 31 kasus tembakau sintesis, 1 kasus kokain dan 9 kasus ekstasi,” ungkap Kepala Polrestabes Bandung, Komisaris Besar Budi Sartono, Selasa (24/12).
Sementara itu, terkait kasus psikotropika, Polrestabes Bandung mengungkap 5 kasus. Sementara dalam peredaran obat keras tertentu diungkap 8 kasus.
“Total dari seluruh kasus itu, kami menangkap 516 tersangka, terdiri dari 493 pria dan 23 Perempuan,” tandasnya.
Sementara itu Kasat Narkoba Ajun Komisaris Besar Agah Sonjaya menambahkan, selama satu tahun, pihaknya menyita barang bukti sabu sebanyak 19 kilogram lebih. “Kami juga menyita 12,9 kilogram ganja kering.”
Barang bukti yang disita lainnya ialah tembakau sintetis 4 kg, bahan baku tembakau sintetis 2 liter, kokain 236 gram, ekstasi 227 butir, psikotropika 403 butir, obat terlarang 651.404 butir, handphone dan timbangan digital.
“Dari pengungkapan dan penyitaan ini, upaya tersebut diperhitungkan telah menyelamatkan sebanyak 837.589 orang dari penyalahgunaan narkoba,” tandasnya.
Budi Sartono menegaskan hari-hari ke depan tantangan Kepada menekan Nomor kasus kejahatan narkoba ini Tetap akan berat. “Kami bertekad Bukan kendur dan Lalu meningkatkan upaya pemberantasan narkoba,” tandasnya.
