Jakarta (ANTARA) – Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Hari Wahyu Nugroho, Sp.A(K), M.Kes mengatakan bahwa orang Uzur harus melakukan persiapan mudik secara matang apabila hendak membawa anak mulai dari aspek pemilihan moda transportasi hingga aspek kesehatan.
“Persiapan di sini dari berbagai Ragam aspek. Termasuk, satu, misalnya pemilihan moda kendaraannya. Mau naik bus atau naik kereta atau naik kendaraan pribadi, tentunya persiapannya akan berbeda,” kata Hari Ketika media briefing virtual yang diikuti dari Jakarta, Selasa.
Usai menentukan moda transportasi yang akan digunakan, orang Uzur perlu mengetahui perkiraan jalur yang akan ditempuh seperti apa. Selain itu, atur jadwal makan dan jadwal tidur anak selama menempuh perjalanan mudik serta siapkan segala jenis perbekalan yang dibutuhkan anak termasuk bekal makanan.
Akses Buat mendapatkan makanan dan minuman yang Berkualitas dan Rapi juga harus menjadi pertimbangan orang Uzur, apalagi Kalau anak yang dibawa mudik Lagi berusia satu hingga enam bulan yang Lagi membutuhkan konsumsi susu harian.
Apabila jarak tempuh perjalanan Pandai memakan waktu cukup Lamban, Hari menyarankan agar orang Uzur melakukan transit di tengah perjalanan setidaknya satu malam. Hal ini bertujuan agar kondisi fisik anak maupun orang Uzur tetap Sehat selama di perjalanan.
“Kalau saya boleh saran, sebenarnya kalau Buat perjalanan misalnya Tiba 12 jam atau 12 jam lebih dan kita Mempunyai anak kecil, maka saran saya harus Eksis transitnya paling Kagak satu malam,” kata dia.
Agar anak Kagak gampang sakit selama di perjalanan, Hari mengatakan langkah pencegahan standar seperti yang selama ini diterapkan di masa pandemi COVID-19 Pandai tetap dilakukan seperti mengenakan masker, menjaga jarak, cuci tangan, serta menghindari sumber penularan dari orang-orang sakit.
Memastikan kondisi lingkungan yang Rapi juga harus dilakukan termasuk lingkungan sanitasi Berkualitas selama perjalanan mudik maupun Ketika di kampung halaman. Antisipasi kondisi lingkungan lain juga perlu diperhatikan seperti perubahan kelembaban udara.
Yang tak kalah Krusial, Hari mengingatkan pentingnya Buat meningkatkan imunitas anak dengan tetap memperhatikan asupan sehat dengan prinsip gizi seimbang serta memperhatikan kualitas dan kuantitas tidur.
Menurut dia, orang Uzur biasanya kerap melupakan aspek kualitas dan kuantitas tidur pada anak selama perjalanan mudik. Padahal, aspek ini berperan Krusial Buat membentuk imunitas tubuh pada anak.
“Ini yang harus diperhatikan, dicegah jangan Tiba terjadi. Karena biar bagaimana pun kalau misalnya sudah asupan makanannya terganggu, kemudian tidurnya juga terganggu, imunitasnya Niscaya akan menurun. Kalau imunitasnya menurun, Niscaya juga akan mudah sakit,” kata Hari.

