Perjuangan Fandi Bagus Pamungkas Sejak SD Berbuah Masuk Timnas U-20 – Liputanindo.id


Perjuangan Fandi Bagus Pamungkas Sejak SD Berbuah Masuk Timnas U-20

Liputanindo.id – Fandi Bagus Pamungkas, 18, diapit ayah dan ibunya di rumahnya, Dukuh Gaten, Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Klaten, Senin (30/9/2024).

Liputanindo.id, KLATEN – Seorang pemuda asal Klaten, Fandi Bagus Pamungkas, 18, ikut diterjunkan dalam laga Timnas U-20 melawan Yaman U-20, Minggu (29/9/2024). Fandi pun ikut mencatat sejarah ketika Timnas Indonesia U-20 menjuarai grup dan lolos ke putaran final Piala Asia U-20. Fandi sudah bergabung dengan skuad Garuda Muda dalam penampilan di ajang Seoul Earth On Us Cup 2024 serta kualifikasi Piala Asia U-20 AFC 2025.

Fandi berasal dari Dukuh Gaten, Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Klaten.  Dia putra kedua pasangan Sunarto, 61, dan Parinem, 59. Sebelumnya, Sunarto bekerja sebagai buruh tukang kayu. Pandemi Covid-19 membuat Sunarto berhenti bekerja. Kini, Sunarto beralih pekerjaan menjadi buruh pengikal tali rafia ketika ada pesanan. Sementara, ibunya bekerja sebagai buruh pabrik makanan ringan.

Cek Artikel:  Mauricio Pochettino Puji Sosok Krusial Setelah Chelsea Menang vs Aston Villa

Promosi
Beri Kemudahan, Sinergi BRI dan Pelni Hadirkan Layanan Reservasi Tiket Kapal

Kecintaan Fandi dengan sepak bola sudah muncul sejak duduk di bangku Kelas IV SDN 1 Mayungan. Saban hari dia bermain bola di lapangan yang tepat berada di depan rumahnya. Fandi kemudian ikut sekolah sepak bola (SSB). Fandi semakin serius berlatih ketika memasuki jenjang SMP. Apalagi, kedua orang tua serta kakaknya mendukung. Dia berpindah-pindah ikut SSB mulai dari Solo hingga Jogja.

Fandi kemudian bergabung dengan skuad PSS Sleman U-16. Sekeliling setahun Fandi yang masih duduk di bangku Kelas IX SMPN 1 Ngawen bolak-balik Klaten-Sleman demi latihan. Pagi buta, Fandi ditemani ibunya berangkat ke Sleman untuk berlatih. Begitu pula ketika pulang sekolah, Fandi bergegas menuju ke Sleman untuk berlatih.

Cek Artikel:  PSS Sleman Manfaatkan Waktu luang Dunia FIFA untuk Perbaiki Performa Tim - Liputanindo.id

Sekeliling setahun di PSS, Fandi kemudian bergabung di Bhayangkara FC U-18 dan berlaga di ajang Nusantara Open 2023 hingga Elite Pro Academy U-18. Pada ajang Nusantara Open, Fandi dua kali menjadi man of the match. Demi itu, Fandi masih menjadi pelajar SMAN 1 Jatinom. Hingga akhirnya, Fandi mendapatkan undangan untuk memperkuat Garuda Muda.

Fandi biasa menjadi pemain tengah. Pemeran yang mengidolakan Evan Dimas serta Christiano Ronaldo itu bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ikut memperkuat Timas Indonesia. “Kagak semua orang bisa mendapatkan kesempatan seperti ini,” kata Fandi saat ditemui di rumahnya, Senin (30/9/2024) sore. Dia berharap bisa terus bergabung untuk memperkuat Timnas Indonesia. “Asanya bisa masuk timnas terus hingga senior,” jelas pemain dengan tinggi badan 177 sentimeter itu.

Sementara itu, Sunarto mengatakan sejak awal keluarga sangat mendukung kecintaan putranya tersebut dengan dunia sepak bola. “Kami juga bersyukur kakaknya sangat mendukung. Jadi ke mana-mana yang mendukung kebutuhan [biaya] itu kakaknya yang sudah bekerja. Semoga anak saya berhasil, sukses dan tercapai cita-citanya. Sama masyarakat sekitar juga tidak sombong,” kata Sunarto.

Cek Artikel:  Indonesia naik peringkat 129 FIFA

Wakil Kepala SMAN 1 Jatinom, Zulkarnain Sri Logaswara, mengatakan Fandi lulus pada 2024. Meski kerap izin tak masuk sekolah lantaran mengikuti pemusatan pelatihan, Fandi rajin berkomunikasi dengan guru-gurunya semasa sekolah. “Sejak kelas XII itu sudah sering ikut latihan karena waktu itu sudah di Bhayangkara FC. Anaknya pendiam dan sopan. Dia sering ikut pelatihan, untuk pengganti dia tidak masuk sekolah dapat tugas. Nah, dia sering menghubungi guru soal tugas-tugas sekolahnya dan minta izin mengerjakan tugas selama ikut pemusatan pelatihan,” jelas Zulkarnain.

Mungkin Anda Menyukai