Pergerakan Tanah Merusak Rumah Anggota Cimahi

Pergerakan Tanah Merusak Rumah Warga Cimahi
Salah satu rumah mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah di Kawasan Kota Cimahi.(MI/DEPI GUNAWAN)

Anggota Kampung Babut Tengah, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, dikejutkan bencana pergerakan tanah yang melanda wilayahnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata Eksis 10 rumah Anggota terdampak, empat rumah di antaranya mengalami rusak dengan kategori sedang hingga berat.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan menyebutkan, pergerakan tanah melanda pemukiman di Kawasan RT 04 RW 19 Kelurahan Cibabat yang posisinya dibangun di sisi tebing.

“Pergerakan tanah kejadiannya pada Senin (7/4). Empat rumah rusak dan sisanya terancam,” katanya, Selasa (8/4).

Ia menuturkan, bencana diawali dengan tanda-tanda dinding rumah yang mengalami retak. Anggota tak menyangka, karena setelah itu tanah mulai bergerak Lewat menghancurkan pondasi rumah.

Cek Artikel:  389 Kepala Keluarga Mengungsi Akibat Bencana di Kabupaten Sukabumi

“Memang selain karena kontur di lereng, juga karena kondisi tanahnya Enggak Kukuh dan diperparah oleh turun hujan. Penyebabnya multifaktor,” ungkap Fithriandy.

Dia menjelaskan, Ketika ini pergerakan tanah Lagi Lalu terjadi di Kawasan terdampak. Sisa rumah yang Lagi bertahan dikhawatirkan roboh dan mengancam keselamatan Anggota. Mereka diimbau meninggalkan rumahnya dan mengungsi sementara.

“Kita mengimbau masyarakat Enggak mendekati Letak karena tanah Lagi Lalu bergerak. Demi penghuni kita sarankan mengungsi karena memang rumah sama sekali Enggak Dapat dihuni dan membahayakan,” tuturnya.

BPBD telah berkoordinasi dengan dinas terkait Demi penanggulangan pascabencana.

Cek Artikel:  Jelang Ramadan, Kaum Tasikmalaya Serempak BPBD Bersihkan Makam dan Pangkas Pohon

Sementara ini, Fithriandy menyebutkan, kerusakan paling dominan di antaranya tembok ambruk, Alas terangkat, serta retakan di beberapa rumah.

Salah seorang korban, Hindarsyah Saputra mengaku sudah mengungsi karena rumahnya sudah tak Dapat ditinggali. Ia Berbarengan istri dan anaknya berhasil menyelamatkan diri sebelum rumahnya rusak parah.

“Rusaknya Enggak langsung, awalnya terdengar Bunyi gemuruh berasal dari retakan tembok Ketika subuh. Rupanya sudah Eksis tanah amblas, yang parah tetangga di sebelah, rumahnya ambruk bagian tengahnya,” beber Hindarsyah.

 

Mungkin Anda Menyukai