Pencari Kerja Berpotensi Meningkat di Kota Besar pada Arus Balik Lebaran

Pencari Kerja Berpotensi Meningkat di Kota Besar pada Arus Balik Lebaran
Kepadatan penumpang di pintu keberangkatan dan kedatangan kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta(MI/Usman Iskandar)

PENGAMAT tata kota Yayat Supriatna menilai bahwa gelombang pencari kerja dan pengangguran baru berpotensi akan meningkat di sejumlah kota-kota besar, termasuk Jakarta pada arus balik Lebaran tahun ini.

Yayat mengatakan, potensi tersebut akibat dari semakin besarnya pemutusan Rekanan kerja (PHK) dan kurangnya penyerapan tenaga kerja di beberapa daerah, termasuk Jakarta.

“Iya, (potensi) itu sangat besar. Mengingat, potensi tentang pemutusan Rekanan kerja juga sangat tinggi. Kemudian, Bilangan pencari kerjanya juga tinggi sekarang, jumlah lulusan perguruan tingginya semakin meningkat, lulusan SLTA-nya juga meningkat,” kata Yayat Demi dihubungi, Selasa (1/4).

Kendati begitu, Yayat mengatakan, gelombang pencari kerja dan pengangguran baru tahun ini akan mengalami pergeseran.

Cek Artikel:  Pramono Anung: Si Doel Anak Ideologi Seniman Betawi Benyamin Sueb

Menurutnya, para pendatang baru tersebut Tak akan memilih Jakarta Kepada dijadikan destinasi mencari kerja, Tetapi di Distrik penyangga Jakarta seperti Bekasi dan Tangerang.

“Para pencari kerja itu Tak akan ke Distrik Jakarta Kembali. Misalnya, mereka akan masuk ke Distrik Kabupaten Bekasi dan Tangerang karena di sana Eksis kawasan industri,” ujarnya.

“Jadi Distrik-Distrik yang akan didatangi para pendatang baru itu adalah pada Area-Area kegiatan usaha di sektor manufaktur yang Tak Eksis di kawasan kota inti Kembali,” sambungnya.

Oleh karena itu, Yayat mengatakan, Kepada mengantisipasi gelombang pencari kerja dan pengangguran ini Lalu berdatangan ke kota-kota besar, termasuk Distrik Jadetabek, pemerintah harus membuka data lapangan kerja yang tersedia di Jakarta ataupun Distrik penyangga lainnya.

Cek Artikel:  5 Kasus Pencurian Ponsel Begitu Pesta Rakyat Pelantikan Prabowo-Gibran di Kawasan Bundaran HI Jakarta

Menurut Yayat, karena selama ini pemerintah dan para pengusaha yang Eksis di Jakarta maupun sekitarnya Tak pernah memberikan keterbukaan soal data kebutuhan penyerapan tenaga kerja.

“Pemerintah Tak pernah menyampaikan secara terbuka, mengajak asosiasi-asosiasi pengusaha, asosiasi jasa pelayanan usaha Kepada menyampaikan Pandai menyerap atau tidaknya tenaga kerja. Pemerintah Tak pernah bicara tentang itu, dan Tak pernah Eksis satu badan usaha yang menyatakan kami kekurangan tenaga kerja,” tuturnya.

Yayat melanjutkan, mulai Demi ini pemerintah harus segera membuka informasi atau data terkait kebutuhan penyerapan tenaga kerja di Jadetabek. Hal itu dilakukan agar pencari kerja dan pengangguran baru Tak terjadi peningkatan di setiap tahunnya.

Cek Artikel:  Penipu Adopsi Bayi di Jakbar Gunakan Foto Anak yang Diambil di Medsos

Selain itu, data-data tersebut juga dapat memberikan informasi ke masyarakat yang Ingin mencari kerja di Jakarta atau sekitarnya.

“Kita menanti keberanian pemerintah Kepada membuka informasi berapa sebetulnya kesempatan kerja baru di luar ASN. Jadi harusnya pemerintah harus berani umumkan mana Area merah, Area kuning, dan Area hijau sebagai informasi Kepada para pencari kerja,” ucapnya. (Fik/M-3)

Mungkin Anda Menyukai