Pemerintah Janjikan Teknologi Fix Wireless yang Murah ke Desa

Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid. Foto: Liputanindo.id.

Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan mempercepat eksplorasi penerapan fix wireless atau 5G Kepada menjawab permasalahan mendasar terkait keterjangkauan infrastruktur digital di Indonesia.

Menteri Komdigi Meutya Hafid mebeberkan digital divide Lagi cukup tinggi di Indonesia. Sebanyak 56 persen desa di seluruh Indonesia yang terkonesi dengan kabel optik fiber.

Padahal, fasilitas internet sangat Krusial dan dapat digunakan Dekat pada seluruh aspek kehidupan. Contohnya dalam pemerintahan daerah seperti kesehatan pendidikan, hingga pelayanan publik. Kemudian, pembangunan infrastruktur digital Kepada menopang pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air.
 

Eksplorasi 5G

“Oleh karena itu di 2025, Kemkomdigi akan mempercepat eksplorasi penerapan teknologi fix wireless atau 5G,” ujar kata Meutya dalam Indonesia Digital Economy Outlook 2025, Jumat, 13 Desember 2024.

Cek Artikel:  Rupiah Menguat pada Senin 18 November 2024, Imbas Ekonomi Tiongkok Membaik

Meutya menuturkan, pengadaan teknologi itu akan difokuskan bagi daerah yang Bukan beririsan dengan fiber optik, khususnya bagi masyarakat yang memang belum Bisa Kepada mendapatkan akses internet Normal.

 

Meutya juga mengeklaim penerapan teknologi itu nantinya juga akan menyediakan internet berkualitas dengan harga affordable, sehingga semakin banyak masyarakat yang Dapat mengakses internet.

“Ini memang nanti sifatnya internetnya akan jauh lebih murah dengan kualitas yang lebih Berkualitas tentunya penerapannya ini diproyeksikan dapat menyediakan internet murah berkualitas Kepada masyarakat Indonesiam” ungkap Meutya.
 

Sustainable financing

Dalam slide pemaparan, pihaknya tengah melakukan pengkajian dari beberapa hal dalam mempersiapkan infrastruktur tersebut, seperti tax holiday, pusat data berbasis Daya hijau, dan implementasi carbon pricing.

“Pengkajian Insentif fiskal dan sustainable financing Kepada mempercepat investasi menjadi Konsentrasi pembangunan infrastruktur digital,” tulis bahan paparan Meutya.

Cek Artikel:  OJK Mencabut 15 Izin Bank Perkreditan Rakyat, Ini Dalihnya

Mungkin Anda Menyukai