Pembuatan alat musik etnik hidupkan sebuah desa di Xinjiang China

Urumqi (ANTARA) – Di sebuah halaman kecil yang diterangi Sinar, di Rendah punjung tanaman anggur, Nurdun Esmayil (65) sedang Membikin alat musik tradisional buatan tangan Serempak keluarga dan murid-muridnya.

Meskipun Bukan Dapat membaca notasi musik, pendengaran Esmayil yang tajam memungkinkan dia Buat Membikin dan memainkan alat musik tradisional tersebut secara presisi.

Berasal dari sebuah desa di Daerah Xinhe, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, Nurdun Esmayil ialah perajin Ahli yang berspesialisasi dalam pembuatan alat musik tradisional berdawai khas Uighur, seperti dutar, tambur, dan satar.

Sebagai kota Krusial di sepanjang Jalur Sutra Klasik hingga 2.000 tahun silam, Daerah Xinhe terkenal dengan musik dan tarian tradisional Kucha, yang diambil dari nama kerajaan Klasik Kucha.

China Memperhatikan pentingnya pelestarian budaya etnik, pengakuan keterampilan kerajinan tradisional sebagai warisan budaya takbenda, serta penggiatan perusahaan-perusahaan Buat membantu pewarisan keterampilan kerajinan tradisional. Oleh karena itu, penduduk setempat mengembangkan industri pembuatan alat musik etnik sebagai sumber pendapatan Esensial.

Cek Artikel:  The Beauty of Indonesia, Buka Youtube

Terlahir di keluarga pembuat alat musik, Nurdun Esmayil sudah menggeluti bisnis itu selama lebih dari 40 tahun.

Nurdun Esmayil (tengah) bermain musik Serempak anaknya Ehmet Nurdun (kiri) dan seorang muridnya di halam rumahnya i Desa Xinhe, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, pada 15 Oktober 2024. (ANTARA/Xinhua/Chen Shuo)

Pada 2008, teknik pembuatan alat musik etnik dari Daerah Xinhe ditambahkan ke dalam daftar warisan budaya takbenda nasional China. Pada tahun yang sama, Nurdun Esmayil secara Formal diakui sebagai pewaris tradisi ini di tingkat daerah di China, dan menerima dukungan finansial Buat melanjutkan pekerjaannya.

Esmayil telah melatih lebih dari 100 murid, mewariskan pengetahuannya guna memastikan seni ini Bukan punah. Metode yang digunakannya sangatlah teliti.

“Pembuatan pasak penyetel (tuning peg) dapat dikuasai dalam sepekan, tapi, Buat memenuhi standar saya, mereka harus mempelajarinya dalam waktu setidaknya setahun,” kata Esmayil, seraya menekankan tingkat presisi seperti yang diajarkan ayahnya Ketika dia Tetap muda.

Cek Artikel:  Ulang tahun Gorila Komo Ragunan dirayakan bertepatan libur Lebaran

Material yang digunakan Esmayil bervariasi dari tahun ke tahun, mulai dari kayu murbei tradisional hingga jenis kayu impor Dunia lainnya. Dawai tradisional berbahan dasar usus domba telah diganti dengan nilon modern.

“Bukan seperti di masa Lampau, ketika sangat sulit Buat mengirimkan sepotong kayu yang ideal ke rumah karena jalanan yang rusak dan ketiadaan kendaraan, kami kini dapat memperoleh material apa pun yang dikirim dari berbagai tempat di dunia,” tutur dia.

Ketika ini, desa tersebut menjadi rumah bagi lebih dari 120 perajin alat musik yang memproduksi lebih dari 50 jenis alat musik, dengan lebih dari 20.000 alat musik terjual setiap tahunnya.

Cek Artikel:  Aktivitas Rekreasi Luar Ruangan yang Bisa Dilakukan saat Libur Sekolah
Nurdun Esmayil dan rekannya memasang senar Buat sebuah alat musik tradisional di rumahnya yang terletak di Desa Xinhe, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, pada 29 Oktober 2024. (ANTARA/Xinhua/Hu Huhu)

Menonton potensi warisan budaya takbenda yang Spesial di desa ini, pemerintah setempat mengubah Imej daerah tersebut sebagai tujuan wisata dengan julukan “desa alat musik”, yang menarik pengunjung dari seantero China maupun mancanegara.

Terinspirasi oleh rekan-rekannya, Nurdun Esmayil sedang mempertimbangkan Buat mendaftarkan sebuah merek dagang agar dapat meneruskan warisan budaya tersebut secara lebih Berkualitas dan menjadikannya sebagai warisan bagi keluarganya.

Terlahir di era internet, cucu laki-lakinya yang berusia 12 tahun Suka bermain drum dan menari Buat menyambut para pengunjung, menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai calon penerus warisan musik keluarga Esmayil.

“Kalau saya Dapat memulai dari awal, saya akan belajar teori musik, membaca notasi musik, dan memainkan Seluruh jenis musik yang saya inginkan,” kata Nurdun Esmayil Sembari mengamati cucunya dengan penuh perhatian.

Mungkin Anda Menyukai