
PAUS Fransiskus kembali mengecam serangan udara Israel di Gaza yang terkepung. Dia menilai serangan tersebut sebagai sebuah kekejaman.
Pernyataanya disampaikan sehari setelah seorang menteri pemerintah Israel secara terbuka mengecam Paus karena meminta masyarakat Mendunia meninjau apakah pembantaian Israel merupakan genosida terhadap rakyat Palestina.
Pesan itu tampaknya merujuk pada serangan udara Israel pada hari Jumat yang menewaskan sedikitnya 25 Anggota Palestina di Gaza.
“Kemarin, anak-anak dibom,” kata Paus Demi membuka pidato Natal tahunannya kepada para kardinal Katolik yang memimpin berbagai departemen Vatikan, pada Sabtu (21/12).
“Ini kekejaman. Ini bukan perang. Saya Mau mengatakan ini karena menyentuh hati,” tambahnya.
Paus, sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma yang beranggotakan 1,4 miliar orang, biasanya berhati-hati dalam memihak dalam konflik, tetapi baru-baru ini ia lebih vokal tentang serangan militer Israel di Gaza terhadap Anggota Palestina.
Dalam kutipan Kitab yang diterbitkan bulan Lampau, Paus mengatakan beberapa Ahli Global mengatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza Mempunyai Ciri genosida.
Israel menuduh Paus Fransiskus Mempunyai standar ganda menyusul pernyataannya tersebut.
“Pernyataan Paus sangat mengecewakan karena Bukan sesuai dengan konteks yang Akurat dan faktual,” kata Kementerian Luar Negeri Israel.
“Cukup dengan standar ganda dan tindakan mengasingkan negara Yahudi dan rakyatnya,” lanjutnya.
Israel telah menewaskan lebih dari 45.000 Anggota Palestina, sebagian besar Perempuan dan anak-anak, dalam pembantaian di Gaza sejauh ini.
Tel Aviv telah menyebabkan kekurangan besar kebutuhan pokok dalam serangannya, termasuk makanan, air, listrik, dan obat-obatan, sementara Nyaris seluruh penduduk mengungsi.
Pada 21 November, Pengadilan Kriminal Global mengeluarkan surat perintah penangkapan Demi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Global atas kampanye militernya di daerah kantong tersebut.(TRT World/H-2)

