Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. Foto: Kemenko Perekonomian.
Jakarta: Harga Pembelian Pemerintah (HPP) atas gabah petani naik dari Rp6.000 per kg menjadi Rp6.500 per kg. Harga baru itu berlaku mulai 15 Januari 2025.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, penaikan harga beli pemerintah itu telah mempertimbangkan perkembangan struktur biaya produksi dan distribusi.
“Tentunya Demi melindungi pendapatan petani Indonesia, kami Serempak Bulog akan memulai penyerapan mulai 15 Januari ini dengan HPP yang telah disesuaikan,” kata Arief dilansir Media Indonesia, Senin, 13 Januari 2025.
Harga baru itu tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Kepbadan) No 2/2025 Rontok 12 Januari 2025 tentang Perubahan Atas HPP dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
.jpg)
Ilustrasi penggilingan padi. Foto: MI
Pemerintah Meningkatkan harga beli gabah dan beras dari petani
Berikutnya gabah kering giling (GKG) di penggilingan sebesar Rp8.000 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal tiga persen, GKG di Penyimpanan Bulog sebesar Rp8.200 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal tiga persen.
Demi beras, harga beras di Penyimpanan Bulog ditetapkan sebesar Rp12.000 per kg dengan kualitas derajat sosoh minimal 100 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal dua persen.
Arief mengatakan, Apabila terdapat gabah di luar ketentuan kualitas yang telah ditetapkan tersebut, pemerintah akan memberi kebijakan rafaksi harga agar Bulog Lagi dapat menyerapnya.
“HPP gabah dan beras telah ditetapkan bagi Bulog dan berlaku mulai 15 Januari. Sementara Demi HET (Harga Eceran Tertinggi) beras, Lagi menggunakan aturan sebelumnya dan Enggak Terdapat perubahan,” ujar dia.

