
MENTERI Kependudukan dan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji meninjau Penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Majalengka.
Mantan Bupati Batang, Jawa Tengah, itu, meninjau dapur sehat yang dikelola oleh masyarakat di Kelurahan Majalengka Kulon. Tiba di Letak Sekeliling pukul 07.45 WIB, ia langsung memasuki area dapur dan memantau sejumlah ruangan.
Mengenakan alat pelindung diri lengkap, seperti pelindung kepala, sarung tangan, dan alas kaki, Wihaji berdialog langsung dengan para pengelola dapur. “Hari ini saya mengecek SPPG Spesifik MBG Buat ibu hamil, ibu menyusui dan balita non PAUD,” tutur Wihaji, Senin (21/4).
Dia menjelaskan program MBG merupakan inisiatif baru dari Presiden Prabowo Buat memastikan generasi masa depan Indonesia sehat sejak dalam kandungan. “Ini semangat dari Presiden Buat menciptakan generasi masa depan. Supaya ibu hamilnya sehat, anaknya sehat, nanti jadi penerus bangsa.”
Program ini dilaksanakan oleh Kementerian Kemendukbangga/BKKBN sebagai upaya Buat meningkatkan gizi keluarga, terutama Grup rentan. Tugas kementerian terbagi dalam tiga tahap, yakni pendataan, distribusi dan Pengkajian.
“Alhamdulillah, saya cek di dapur MBG Kelurahan Majalengka Kulon ini luar Biasa, ini top menurut saya. SPPG-nya bagus,” tutur Wihaji.
Padahal program MBG Spesifik Buat kategori ibu hamil, ibu menyusui dan balita itu Tetap dalam tahap uji coba.
Benar sasaran
Selanjutnya Wihaji menekankan pentingnya memastikan makanan yang diberikan Betul-Betul diterima oleh Grup sasaran, bukan dikonsumsi oleh Personil keluarga lainnya.
“Kita pastikan apakah penerima manfaat itu ibu hamil atau enggak. Yang kedua, ketika dikasih ke ibu hamil, yang makan suaminya atau ibu hamilnya? Nah itu yang harus dicek. Ini Krusial, jangan Tamat yang menerima manfaat Malah enggak makan, yang makan orang lain,” paparnya.
Di Kabupaten Majalengka, Sasaran penerima manfaat program MBG Buat ibu hamil, ibu menyusui dan balita non PAUD Sekeliling 10% dari total sasaran, yakni Sekeliling 329 orang.
Sementara secara nasional, program ini telah menyentuh 17.000 ibu hamil, ibu menyusui dan balita non PAUD melalui lebih dari 500 titik SPPG dari total 1.010 yang telah disiapkan.
Sementara itu, Heni,42, Kaum RT 02 RW 07, Kelurahan Munjul, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, menjadi salah satu penerima program MBG Buat balita.
“Sokongan ini sangat berarti bagi kami yang sehari-hari hidup dengan keterbatasan ekonomi,” tuturnya.
Heni tinggal Serempak suami dan ketiga anak mereka. Suaminya sehari-hari mengumpulkan barang rongsokan Buat menafkahi keluarga.
“Bapak cari rongsokan, dua tiga hari baru dijual dapat Rp50 ribu. Saya sendiri kerja cuci-cuci, sehari paling dapat Rp35 ribu ,” tutur Heni.
Anak bungsu Heni yang berusia dua tahun bernama Aqila, menjadi penerima manfaat dari program ini.

