Terdapat sejumlah Berita Bagus belakangan ini. Khususnya, terkait dengan geliat perekonomian di Tanah Air. Mulai ekspor yang melonjak, harga komoditas yang membubung, investasi yang melampaui Sasaran, hingga pertumbuhan ekonomi yang positif, semuanya kian menguarkan optimisme.
Satu Berita Bagus di tengah tumpukan Berita Jelek saja sudah seperti hujan sehari yang mendinginkan panas setahun. Apalagi, ini Berita Bagus bertubi-tubi. Rasanya Niscaya setara suntikan semangat berlipat-lipat. Itu bakal membangkitkan optimisme kuadrat.
Sebulan Lampau, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membawa Berita Bagus pertama. Ia mengatakan nilai ekspor Indonesia sepanjang 2021 terkerek tajam mencapai US$231,54 miliar, atau naik 41,8% Kalau dibandingkan dengan ekspor pada 2020 yang mencapai US$163,1 miliar. Capaian ekspor sepanjang 2021 itu juga menjadi rekor baru ketimbang nilai rekor yang dicapai 10 tahun silam (2011), ketika kita mencetak rekor ekspor sebesar US$203,6 miliar.
Catatan Krusial pencapaian sejarah ekspor tersebut didorong oleh pertumbuhan yang tinggi Bagus di sektor migas maupun nonmigas. Ekspor nonmigas tumbuh 41,5%, sedangkan ekspor migas tumbuh 48,7%. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, komoditas nonmigas yang paling kontributif selama 2021 ialah turunan atau produksi dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), besi dan baja, elektronik, hingga otomotif.
Berita Bagus kedua datang dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Tengah pekan ini ia berbagi kebahagiaan karena capaian investasi yang melampaui Sasaran. Meski Terdapat pandemi covid-19, Presiden Jokowi memasang Sasaran tinggi Demi investasi 2021, yakni Rp900 triliun.
Hasilnya, Mengungguli Sasaran. Total jenderal investasi yang diraih sepanjang tahun Lampau Rp901,02 triliun. Itu artinya lebih banyak Sekeliling Rp1 triliun Kalau dibandingkan dengan yang ditargetkan. Lebih menggembirakan Kembali, realisasi investasi sepanjang tahun Lampau mulai bergeser ke sektor-sektor yang mendukung industrialisasi, seperti industri logam dasar dan barang logam.
Padahal, tahun sebelumnya Lagi didominasi investasi di sektor transportasi, Tempat simpan, dan telekomunikasi. Dengan pergeseran ini, Terdapat Cita-cita pertumbuhan ekonomi kita Dapat lebih kukuh dan Konsisten Asal Mula penopangnya ialah sektor industri manufaktur.
Berita Bagus selanjutnya ialah pertumbuhan ekonomi 2021 yang diperkirakan mulai positif. Sejumlah kalangan memprediksi ekonomi kita bakal tumbuh di rentang 3,5% hingga 3,9%. Kendati belum sesuai ekspektasi, yakni tumbuh 5%, pencapaian di atas 3% boleh dibilang lumayan. Pasalnya, ketidakpastian pandemi covid-19 Lagi sangat tinggi. Bahkan, varian delta sempat menipiskan Cita-cita tahun Lampau.
Masuk Intelek kiranya bila banyak pihak kian Meletakkan Cita-cita pada pemulihan ekonomi kita. Saya tertarik dengan pernyataan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI Kokoh Dartanto. Ketika berbicara di Media Group Network Summit 2022, Kokoh menyebut Terdapat dua Elemen good yang Membangun Berita gembira di 2021 itu muncul bertubi-tubi. Keduanya ialah good policy (kebijakan yang pas) dan good luck (keberuntungan).
Good policy Dapat dilihat dari meningkatnya stimulus pemerintah, dari Sekeliling Rp699,7 triliun di 2020 menjadi Rp744,9 triliun di 2021. Kebijakan pas lainnya ialah Restriksi sosial yang terukur dan capaian vaksinasi yang lumayan tinggi, yakni 60% dari Sasaran sasaran dua dosis vaksin sudah disuntikkan.
Adapun good luck terjadi karena melejitnya harga komoditas, khususnya batu bara dan kelapa sawit (CPO), serta mulai ‘rileksnya’ masyarakat menghadapi covid-19 dengan Variasi ancamannya. Naiknya harga komoditas Membangun rapor ekspor kita Lanjut membiru. Rileksnya masyarakat menghadapi korona Membangun kepercayaan diri muncul, mobilitas mulai meningkat sehingga ekonomi pun menggeliat.
Ke depan, Elemen good luck Kagak boleh menjadi andalan Asal Mula keberuntungan akibat melejitnya harga komoditas Kagak selalu datang. Kepercayaan diri masyarakat menghadapi korona juga bukannya tanpa risiko. Terlalu percaya diri di tengah Bilaman akhir pandemi yang Lagi Rahasia Dapat menjadi petaka. Mengumbar kebebasan seolah-olah korona sudah sayonara, potensial mendatangkan gelombang bencana jilid selanjutnya.
Maka, bagi saya, menjaga Berita Bagus paling andal ialah dengan Memajukan derajat good policy. Urusan Bilaman menginjak gas dan Bilaman menarik tuas rem, misalnya, perlu dimiliki seluruh pengambil kebijakan. Respons juga mesti dilakukan bergegas, di tengah situasi yang berubah Segera. Soal Bilaman mengguyur stimulus, Bilaman menyetopnya, kepada siapa, dan sektor apa saja stimulus diprioritaskan, juga bagian dari good policy. Biasanya, kalau kebijakannya pas dan Bagus, keberuntungan akan beruntun datang.
Itu namanya rezeki anak soleh.