Mengintip Langkah Berpikir IGK Manila

Mengintip Cara Berpikir IGK Manila
Lukas Benevides.(DOK PRIBADI)

FRIEDRICH Nietzsche (1844-1900), filsuf berkebangsaan Jerman, sering dijuluki orang gila karena berpikir lain dari angkatan zamannya bahkan para filsuf pendahulu. Ia menyambut julukan tersebut dengan riang gembira. Ia bahkan menulis dirinya ibarat seorang gila yang membawa obor di siang bolong Buat mencari Tuhan Sembari berteriak-teriak, “Saya mencari Tuhan! Saya mencari Tuhan!” (The Gay Science, 1887).

Banyak orang tertawa Memperhatikan Nietzsche karena mengira dia gila. Padahal ia sedang mengolok mereka lantaran berikhtiar mencari Tuhan sebagai sumber nilai dan Arti di dalam kehidupan masyarakat modern. Alih-alih mengira berpikir dan berada di jalan yang Betul, banyak orang Malah terindoktrinasi dan terpenjara di dalam ide-ide warisan masa Lewat yang belum tentu Betul. Atas dasar itu, Nietzsche lantas dilabel sebagai ateis.

Meskipun buah pikirnya ateistik, Kagak berarti Kagak Terdapat hal menarik yang dapat dipelajari dari gagasan dan Langkah berpikir Nietzsche. Tulisan ini Kagak berpretensi mengajak pembaca Buat menjadi ateis. Bahkan bukan gagasan Nietzsche yang Ingin kita dalami, melainkan gaya berpikir Nietzsche yang anti-mainstream, genuine, dan menukik. IGK Manila persis berpikir a la Nietzschean.

Gaya Berpikir

Kekhawatiran terbesar Nietzsche adalah orang terkungkung di dalam pola pikir mayoritas dan warisan masa silam tanpa mencari Paham kekuatan rasionalitas dan kebenarannya. Disposisi semacam ini Kagak hanya berada pada kalangan literasi rendah, tetapi terutama pada ilmuwan guru besar yang merasa berpuas diri dengan pencapaian akademik dan berhenti berpikir, Lewat bangga tatkala dikutip orang.

Cek Artikel:  Israel Negara Kepala Batu

Keprihatinan Nietzsche ini mungkin berlebihan karena Kagak Terdapat satupun orang yang Bisa melepaskan diri dari jangkar historis (Gadamer, Truth and Method, 1960). Di dalam kosa kata Alfred North Whitehead, Kagak Terdapat hal yang baru selain catatan kaki terhadap Plato (Process and Reality, 1929). Langkah hidup dan pola pikir kita kurang lebih terpengaruh trayektori yang sudah Terdapat.

Nietzsche tentu pahami peran Krusial sejarah membentuk peradaban berpikir Sosok. Ia Malah memperkaya perbendaharaan warisan sejarah intelektual tersebut. Konsentrasi Nietzsche bukan pada menegasikan peranan sejarah, melainkan Betul tidaknya warisan sejarah. Menerima gagasan besar sejarah begitu saja Malah akan membekukan teori menjadi doktrin dan ideologi. Kalangan ekstrimis dan otoriter biasanya lahir dari Golongan yang menerima dan percaya apapun begitu saja.

Lebih dalam, Nietzsche Kagak pernah mengajak orang Buat mengikuti gagasannya, apalagi pribadinya. Ia menulis demikian, “Sekarang Saya meminta kalian Buat meninggalkanku dan menemukan diri kalian sendiri; dan hanya ketika kalian Segala telah menyangkal Saya, barulah Saya akan kembali kepada kalian” (Thus Spoke Zarathustra, 1892). Kembali, “Saya Kagak mempunyai murid. Saya Kagak Ingin seorangpun mengadopsi ajaranku: cukuplah bila seseorang belajar Buat memanfaatkannya” (Ecce Homo, 1908).

Cek Artikel:  Apa Susahnya Membereskan Masalah Hasto

Bagi Nietzsche, Apabila seseorang Ingin mengadopsi gagasan dirinya, ia harus menolak pandangan Nietzsche. Pendek kata, menjadi seorang Nietzschean berarti melawan Nietzsche atau anti-Nietzschean. Nietzsche Kagak menghendaki pandangannya dijadikan doktrin, tetapi sebagai pemantik Buat berpikir lain. Dengan kata lain, bukan pribadi atau ide Nietzsche yang diadopsi, melainkan Langkah berpikirnya yang mendobrak batas-batas tradisi lelet.

Langkah Berpikir IGK Manila

Gaya berpikir Nietzsche setali dua Fulus dengan Langkah hidup dan pikir seorang IGK Manila. Mantan Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) ini memang Kagak menawarkan gagasan besar Buat membangun Indonesia sebagaimana para pemikir dan politisi sekelas Hatta dan Soekarno. Tetapi, Terdapat yang patut diintip dari ‘Panglima Gajah’ ini. 

Meskipun dibentuk lelet di dalam Pola militer, birokrasi, dan terjun langsung dalam dunia politik praktis, IGK Manila menolak mengikuti arus. Ia mencintai Kitab, suka Membangun terobosan di berbagai bidang yang ia geluti, dan mendorong gagasan-gagasan baru tanpa mendikte bawahan atau membebek atasan.

IGK Manila lahir dari struktur masyarakat yang menganut strata sosial, dibesarkan dengan iman Hindu, dan dididik lelet dalam militer dengan pendekatan “siap.” Tetapi, anak-anaknya ia beri kebebasan Buat beragama dan memilih Kekasih hidup. Sebelum meninggal, ia memesan agar Serbuk jenazahnya dilarungkan di Sungai Cikapundung Bandung, bukan di Bali. Selama menjabat Gubernur ABN, ia menjadikan stafnya Sahabat Percakapan, bukan bawahan dan bos. 

Cek Artikel:  Kebijakan DHE SDA Fondasi Kokoh Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8

Opa Manila, panggilan akrabnya, menolak terlibat dalam politik transaksional, mendorong politik substansial, dan mengamalkan nilai kerja keras, loyalitas, dan integritas. Dalam beberapa kesempatan bincang politik santai, ia tegas mengatakan: punya banyak Fulus Kagak menjadikan seseorang menang pemilu; Malah banyak yang rugi miliaran berkali-kali tanpa menginjakkan kaki di Senayan. Maka ia percaya, Terdapat Langkah lain Buat memenangkan pertarungan politik. 

Apa strategi Buat memenangkan pertarungan politik? Ia Kagak menawarkan satu pakem strategi definitif. Yang ia katakan ialah, “menurut saya, kita harus begini… begitu.” Dua hari sebelum ia menghembuskan nafas terakhir, Sabtu 16 Agustus, Opa Manila Tetap bertanya-tanya Demi makan siang Serempak: “Apa sistem demokrasi yang cocok Buat Indonesia?” Pertanyaan ini sudah ia geluti lelet Tiba ia wafat tanpa meninggalkan seuntai jawaban. 

Apakah IGK Manila Kagak Paham jawabannya? Ia tentu Mempunyai pendapat. Tetapi bukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Esensial ini yang Ingin ia tinggalkan, melainkan Langkah berpikir. Opa Manila Kagak mewariskan gagasan dan mendorong Buat menjadikannya sebagai doktrin hidup. Ia Kagak berambisi menjadi teladan bagi banyak orang. Mayor Jenderal TNI (Purn) ini hanya mendorong orang Buat berpikir, bahkan berpikir lain dari dirinya. (I-3)

Mungkin Anda Menyukai