MINUMAN sake asal Jepang terkenal di seluruh dunia. Tetapi sebuah bar di Tokyo kembali memperkenalakn doburoku, minuman tertua dan paling kontroversial dalam sejarah Jepang.
Heiwa Doburoku Kabutocho Brewery terletak di lingkungan Nihombashi, Tokyo bagian timur. Pada periode Edo (1603 – 1868), kawasan ini berkembang pesat dengan adanya kapal-kapal yang mengangkut sake. Hal itu Membangun mereka membuka bar Spesifik doburoku.
Apa sebenarnya doburoku?
Sering dianggap sebagai leluhur sake modern, doburoku disebut sebagai minuman “keruh” atau Tak dimurnikan. Buat membedakan alkohol Jepang jenis ini dari sake yang jernih dan lebih Lazim, Terdapat dua kategori yang berbeda meskipun agak menyesatkan: seishu (sake jernih) dan doburoku (keruh).
Karena itu, sake dan doburoku Mempunyai satu perbedaan Penting dalam proses produksinya. Sake Lazim membutuhkan starter ragi yang disebut shubo, serta tiga bahan Penting, nasi kukus, kouji (jamur beras), dan air, yang ditambahkan selama beberapa hari.
Dalam pembuatan doburoku, Seluruh bahan tersebut dimasukkan Serempak dengan starter ragi, sehingga menghasilkan campuran dengan kandungan gula yang tinggi. Gula kemudian mulai menghancurkan ragi, menghentikan fermentasi lebih awal. Hasil akhirnya adalah cairan yang lebih manis dengan kandungan alkohol lebih rendah, yang dikenal sebagai doburoku.
Mengapa doburoku dianggap kontroversial?
Sejak berabad-abad Lewat, Begitu beras pertama kali dibudidayakan di Jepang, doburoku sudah Terdapat. Minuman ini menjadi pilihan bagi petani dan pendeta Shinto. Dengan resep sederhana doburoku lazim ditemukan di seluruh pedesaan.
Menurut Utsunomiya Hitoshi, direktur Japan Sake and Shochu Makers Association (JSS), pada 1855 terdapat 459 produsen doburoku hanya di Edo (sekarang Tokyo).
Setelah periode Edo berakhir (1603-1868), Seluruh penguasa feodal diwajibkan menyerahkan wilayahnya kepada pemerintahan terpusat Meiji yang berbasis di Tokyo. Kebijakan perpajakan mulai diberlakukan dan tahun 1880, jumlah produksi minuman rumahan mulai dibatasi, dengan sistem perizinan yang diperkenalkan tahun 1882.
Pada 1896, pajak minuman keras diberlakukan Buat Seluruh produksi rumahan. Tahun 1899, seluruh produksi minuman keras rumahan dilarang.
Sejak itu, Seluruh doburoku yang diproduksi secara ilegal disebut sebagai mitsuzoushu atau “moonshine.”
Bahkan Begitu Embargo tersebut berlaku, doburoku Tetap dapat ditemukan di Jepang. Candi Shinto tetap menggunakan minuman ini Buat ritual. Setelah Perang Dunia II, akibat kekurangan sake, minuman makgeolli dari Korea, yang mirip dengan doburoku, menjadi alternatif Terkenal.
Meskipun homebrewing Tetap ilegal, tahun 2003 pemerintah Jepang mengizinkan penginapan dan restoran di Area deregulasi Spesifik, terutama di Distrik dengan pertumbuhan ekonomi lelet, Buat menjual doburoku secara komersial.
Hingga tahun 2021, terdapat 193 tempat di seluruh Jepang yang diizinkan menjual doburoku.
Keadaan doburoku hari ini
Dibuka tahun 2015, Sake Hotaru di Tokyo menjadi tempat Formal pertama yang menawarkan doburoku di ibu kota Jepang. Tetapi, pemilik bar baru mulai menjualnya kepada publik pada akhir 2016.
Sejak itu, pilihan semakin banyak. Yang paling terkenal adalah pada Juni 2022, ketika Heiwa Doburoku Kabutocho Brewery membuka bar di dekat Nihombashi.
Norimasa Yamamoto, Presiden Heiwa Shuzo, memperkirakan Sebelah dari pengunjung bar berasal dari luar negeri.
“Kami sering menerima pertanyaan tentang perbedaan antara sake dan doburoku, berapa lelet waktu pembuatannya, dan bagaimana prosesnya,” katanya.
Selain doburoku, label sake dan bir buatan mereka sendiri juga tersedia. Tetapi, perlu dicatat bahwa bar ini Tak menerima Dana Kontan.
Rasa doburoku intens, dengan beberapa pencicip membandingkannya dengan keju cheddar dan noni, buah khas Polinesia.
Bagi wisatawan yang Tak dapat datang ke Jepang, doburoku juga tersedia di Kato Sake Works di Brooklyn, meskipun penjualan terbatas karena doburoku Tetap jarang dikenal di Amerika. (CNN/Z-3)