Magnet Jokowi Tetap Kuat di Jateng, Berkah Buat Luthfi-Yasin

Magnet Jokowi Masih Kuat di Jateng, Berkah Buat Luthfi-Yasin
Pengamat politik Universitas Diponegoro, Semarang, Wahid Abdulrahman.(MI/Haryanto Mega)

Tetap besarnya antusiasme masyarakat Banyumas dan Tegal menyambut kedatangan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Sabtu (16/11), mendapat tanggapan pengamat politik Universitas Diponegoro, Semarang, Wahid Abdulrahman.

Menurut Wahid, Presiden RI ke-7 itu Tetap punya magnet besar karena sikap dan kebijakannya yang populis di masyarakat selama menjadi presiden.

“Jokowi adalah populisme wong cilik. Gambaran bahwa Jokowi sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat dan senantiasa mengedepankan kebijakan yang pro rakyat telah melekat sejak menjadi Walikota Surakarta hingga 10 tahun menjadi presiden,” kata Wahid, Demi diminta tanggapanya, Sabtu, (16/11).

Wahid Lalu merespons fenomena ini karena rakyat Jawa Tengah Tetap mengeluk-elukkan Jokowi, Demi pawai di Banyumas dan Tegal Berbarengan Kekasih calon (paslon) gubernur-wakil gubenur Jawa Tengah nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. Di Banyumas, Jokowi disambut 30 ribu orang lebih di sepanjang jalan sejauh 3 kilo meter. Begitupun di Tegal.

Cek Artikel:  Sehari Jelang Penutupan, MK Terima Dekat 300 Permohonan Sengketa Pilkada

“Gambaran populisme inilah yang Tamat Demi ini Tetap kuat tertanam di masyarakat Jawa Tengah. Wajar Apabila kemudian kehadirannya selalu disambut banyak orang meski Enggak Kembali menjadi presiden,” imbuh pengamat muda yang juga kandidat doktor di Jerman ini.

Selain itu, kata Wahid, Jokowi juga menjadi simbol kedekatan antara rakyat dan pemimpin tanpa sekat. Dengan mudah masyarakat Bisa berjabat tangan dan berfoto dengannya. Ini satu hal yang bagi masyarakat Jawa adalah kemewahan. Mengingat dalam budaya Jawa, raja adalah sakral (Enggak tersentuh).

Wahid menjelaskan, pada diri Jokowi berlaku konsep mikul duwur mendem jero. Ini juga menjadi Elemen mengapa kehadiran Jokowi Demi ini Tetap menjadi magnet. Masyarakat memuji keberhasilan Jokowi selama 10 tahun menjadi presiden dengan pembangunan yang Bisa langsung dirasakan. Inilah konsep mikul duwur.

Cek Artikel:  Rutan Kelas IIA Batam Siapkan TPS Tertentu Kepada 430 Anggota Binaan di Pilkada Serentak 2024

“Sedangkan mendem jero, berarti memahami kekurangan atau kelemahan yang Terdapat selama Jokowi menjabat. Tetapi kekurangan atau kelemahan Enggak harus selalu diungkap,” ujar dosen program ilmu politik dan Pemerintahan Fisip Undip itu.

Pada tataran ini, kata Wahid, Kekasih cagub-cawagub Jateng Ahmad Lutfhi-Taj Yasin akan memperoleh berkah politik dari Jokowi. “Kekasih yang didukung oleh Jokowi ini dapat berkahnya, Apabila mau berbuat dekat dengan rakyat seperti Jokowi. Juga mau Membikin kebijakan yang diharapkan Bisa dinikmati rakyat sebagaimana dihasilkan oleh Jokowi. Niscaya Luthfi-Yasin dapat poin banyak,” fujarnya.(N-2).

 

Mungkin Anda Menyukai