Luruhnya Kesahajaan

VIDEO yang berisi tayangan Demi mantan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengakhiri tugas dan meninggalkan bekas kantornya menggunakan sepeda tanpa pengawalan, belakangan kembali viral di media sosial. Momen itu sebetulnya terjadi pada awal Juli 2024 Lampau ketika Rutte Formal mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri.

Rutte yang mengepalai pemerintahan Kerajaan Belanda sejak 2010 itu memang dikenal sebagai sosok yang bersahaja. Bersepeda sudah menjadi kebiasaannya, seperti layaknya Kaum Belanda pada umumnya yang memang punya kultur memakai sepeda sebagai alat transportasi mereka.

Nyaris setiap hari ia cukup menggunakan sepeda, Berkualitas Demi pergi ke kantornya yang terkenal dengan Julukan ‘Menara Kecil’ (Torentje) di Den Haag, maupun Kepada agenda lain. Bahkan, ketika akan menemui Raja atau menerima tamu negara lain pun, Rutte tak segan menaiki sepedanya. Ia bersepeda bukan sekadar demi pencitraan, melainkan karena sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging.

Kembali ke soal video yang kembali viral tadi. Tampaknya para warganet Indonesia banyak mengunggah video Rutte itu sembari mengaitkannya dengan prosesi pelepasan Joko Widodo alias Jokowi setelah mengakhiri masa tugasnya sebagai Presiden RI, Minggu (20/10). Berkebalikan dengan pelepasan Rutte, pelepasan Jokowi sangat megah, bahkan menjurus glamor.

Cek Artikel:  Wong Cilik

Ketika itu, setelah upacara pelepasan di Istana Negara, Jokowi dan Iriana langsung diantar menggunakan mobil MV3 Garuda buatan PT Pindad menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Yang ikut mengantar pun Kagak main-main. Presiden Prabowo Subianto bahkan ikut satu mobil Serempak Jokowi menuju Halim.

Di Halim, sudah menunggu pesawat Boeing 737-800 Next Generation (NG) Punya TNI Angkatan Udara dengan nomor ekor A-7309 yang akan membawa Jokowi dan istri ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah. Sudah disiapkan pula delapan pesawat tempur AU, dari F16 hingga Sukhoi yang akan mengawal perjalanan pesawat hingga Solo. Mantap betul.

Rutte dan Jokowi sejatinya berangkat dari Kepribadian yang mirip. Keduanya punya nilai lebih dari sisi kesahajaan. Kepribadian itu pula yang Membangun kedua sosok itu dicintai sebagian besar rakyat mereka. Tetapi, kiranya perjalanan kepemimpinan selama satu Sepuluh tahun lebih telah membentuk perbedaan di antara mereka.

Rutte yang sekarang telah menduduki jabatan baru yang tak kalah prestisius, menjadi Sekretaris Jenderal NATO, barangkali tak berubah banyak dari sosoknya pada 14 tahun Lampau ketika ia mulai menjabat sebagai PM Belanda. Tiba akhir tugasnya, seperti yang terlihat dalam tayangan video, ia tetap membumi.

Cek Artikel:  Negara Tunadaya

Ia menolak acara serah terima jabatan yang meriah. Ia juga memilih pulang sendiri ke rumahnya naik sepeda meskipun protokoler kantornya Niscaya menawarkan pengawalan sebagai mantan kepala pemerintahan. Kepribadian yang kuat Membangun ia sanggup menolak tawaran fasilitas itu.

Jokowi agak berbeda. Pada awal-awal kemunculannya di dunia politik, Kagak Eksis yang meragukan kesederhanaanya. Ia dikenal luas sebagai pemimpin yang merakyat. Jokowi bahkan tak segan terbang menggunakan pesawat komersial kelas ekonomi Kepada urusan-urusan pribadinya.

Anda Niscaya ingat cerita yang kemudian banyak diulas media asing soal kesederhanaan Jokowi. Kira-kira satu bulan setelah ia dilantik menjadi Presiden ke-7 RI, tepatnya pada November 2014, Jokowi memilih naik pesawat kelas ekonomi Garuda Indonesia menuju Singapura Kepada menghadiri wisuda putranya, Kaesang Pangarep. Tentu saja dengan ongkos sendiri.

Demi-Demi awal itu, tak Eksis yang menyangkal kesahajaan Jokowi Lagi sangat autentik. Termasuk dalam berpolitik, Metode pandangnya boleh dikatakan sederhana. Ia bergulat dalam politik, bertarung Kepada menjadi wali kota, gubernur, hingga presiden semata Kepada kepentingan rakyat. Setidaknya itu yang yang tergambar dari ucapan dan tindakan pada awal-awal karier politiknya.

Cek Artikel:  Kampus Tambang

Tetapi, belakangan cap sederhana yang melekat pada Jokowi mulai luntur. Bukan karena dia kemudian mengubah gaya hidup jadi bermewah-mewah. Bukan pula karena dia tiba-tiba Suka memamerkan kekayaan seperti banyak pejabat negara yang lain. Bukan itu.

Lunturnya stempel kesederhanaan Jokowi setidaknya diindikasikan dua hal. Pertama, ia gagal mewariskan sifat dan sikap sederhana itu kepada anak-anak dan keluarganya. Kisah yang menghebohkan publik tentang jet pribadi dan flexing-nya Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, beberapa waktu Lampau, ialah salah satu Misalnya akibat dari kegagalan itu.

Kedua, kesederhanaan Jokowi luruh karena mulai tercemari nafsu kekuasaan. Kesahajaan Jokowi nyatanya Kagak Bisa membendung ambisi dan keserakahan yang kelewat besar Kepada membangun dinasti kekuasaan. Secara fisik, ia mungkin Lagi terlihat sederhana, merakyat, tapi jiwa dan hatinya sudah terbagi dua, antara melayani rakyat dan memenuhi obsesi pribadi, keluarga, dan kelompoknya.

Selamat purnatugas Pak Jokowi. Kesederhanaan Anda di awal akan Lalu kami kenang, tetapi proses-proses yang Membangun kesederhanaan Anda luruh di akhir-akhir jabatan juga Kagak akan kami lupakan.

 

Mungkin Anda Menyukai