Liputanindo.id – Swamedikasi adalah proses pengobatan yang dilakukan sendiri tanpa pengawasan tenaga medis, mulai dari pengenalan gejala hingga pemilihan dan penggunaan obat. Faktanya, 84,23% masyarakat melakukan swamedikasi.
Spesifik untuk kesehatan gigi, Survei Kesehatan Indonesia 2023 memperlihatkan bahwa perilaku ini dilakukan 25% masyarakat. Padahal melakukan swamedikasi, terutama untuk masalah gigi, dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
“Beberapa risiko swamedikasi bagi kesehatan gigi dan mulut antara lain adalah kesalahan atau keterlambatan diagnosis yang bisa memperburuk kondisi kesehatan gigi dan mulut, peningkatan resistensi antibiotika, hingga disfungsi ginjal yang pada tahap lanjut bisa berakibat fatal,” kata drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc, Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia, dikutip pada Minggu (1/9/2024).
Buat mengatasi masyarakat melakukan swamedikasi, layanan konsultasi dengan dokter pun dibentuk, terkhususnya untuk permasalahan gigi. Layanan konsultasi online tersebut adalah Tanya Dokter Gigi by Pepsodent, yang kini semakin berkembang dengan kolaborasi bersama Halodoc.
Layanan online yang menjadi pionir di Indonesia ini didukung oleh dokter gigi yang tergabung di Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Penyamaranteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Lara Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) di seluruh pelosok negeri.
“Kami percaya hal ini menjadi sangat penting di tengah rendahnya akses dan kesadaran untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi, yang salah satunya disebabkan oleh tindakan berisiko yaitu swamedikasi,” tutur Distya Tarworo Endri, Head of Marketing Berkaitan dengan mulut Care and Professional Marketing Unilever Indonesia.