Lagi Mengompol Usai Toilet Training, Benarkah Tanda Anak Diabetes

Masih Mengompol Usai Toilet Training, Benarkah Tanda Anak Diabetes?
Toilet training anak(Ilustrasi)

MENGOMPOL Demi tidur merupakan hal yang Normal terjadi pada anak. Tetapi, Kalau anak sudah menjalani toilet training atau jarang mengompol tetapi tiba-tiba kembali sering mengompol, hal ini dapat menjadi perhatian bagi orang Uzur.

Alasan, kebiasaan mengompol tersebut mungkin saja menjadi tanda adanya penyakit diabetes.

Kaitan Diabetes dengan Mengompol pada Anak

Diabetes, atau diabetes mellitus, adalah kondisi di mana tubuh Tak Bisa memanfaatkan glukosa sebagai sumber Daya secara optimal.

Pada anak-anak, jenis diabetes yang paling sering terjadi adalah diabetes tipe 1.

Pada diabetes tipe ini, pankreas anak Tak dapat memproduksi insulin, hormon yang berfungsi mengubah glukosa menjadi Daya.

Akibatnya, kadar glukosa dalam darah meningkat. Menurut laman Diabetes.co.uk, ketika kadar glukosa terlalu tinggi, tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa melalui urine.

Cek Artikel:  Setelah Kemoterapi, Apa Perawatan Lanjutan dalam Pengobatan Kanker

Hal ini menyebabkan volume urine anak meningkat karena adanya kandungan gula di dalamnya. Cairan dari sel-sel tubuh juga keluar karena keberadaan glukosa, yang Membangun anak lebih sering buang air kecil.

Kalau anak Tak Bisa menahannya, terutama Demi tidur, ia Bisa mengalami ngompol meskipun sudah diajarkan toilet training. Selain itu, kebiasaan mengompol yang disebabkan oleh diabetes juga dapat dikaitkan dengan kerusakan pada ginjal atau kandung kemih.

Gejala Diabetes pada Anak

Mengompol akibat diabetes pada anak, khususnya diabetes tipe 1, sering kali disertai gejala lain yang menunjukkan peningkatan kadar gula dalam tubuh. Berikut adalah beberapa gejala yang biasanya terkait dengan diabetes pada anak:

Cek Artikel:  Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan Orangtua Demi Anaknya Sakit Kritis

1. Poliuria:

Anak sering buang air kecil, termasuk di malam hari, yang dapat menyebabkan ngompol meskipun sebelumnya sudah berhenti.

2. Kehausan berlebihan (polidipsia):

Anak cenderung merasa sangat Kehausan, sehingga meningkatkan konsumsi cairan dan frekuensi buang air kecil.

3. Kelelahan:

Anak sering merasa lelah karena tubuhnya Tak Bisa mengolah glukosa menjadi Daya dengan Bagus.

Kalau anak yang sebelumnya jarang atau Tak pernah ngompol kembali mengalami hal ini, terutama disertai gejala-gejala tersebut, Bisa jadi itu adalah tanda diabetes yang belum terdeteksi.

Ketika Orang Uzur Perlu Khawatir Demi Anak Mengompol?

Sebagian besar kasus anak mengompol tergolong normal. Tetapi, orang Uzur perlu mewaspadai kondisi tertentu yang Bisa menjadi indikasi adanya penyakit, seperti diabetes. Berikut tanda-tanda mengompol yang mungkin berhubungan dengan diabetes:

  1. Anak Lagi sering mengompol setelah usia 7 tahun, meskipun sudah menjalani toilet training.

  2. Anak tiba-tiba kembali mengompol, Bagus Demi tidur maupun beraktivitas di siang hari, setelah setidaknya enam bulan Tak mengalaminya.

  3. Gejala lain yang muncul meliputi rasa Kehausan dan lapar berlebihan, penurunan berat badan tanpa Alasan, kelelahan, serta perubahan perilaku yang Tak sesuai dengan usianya.

Mengompol pada anak umumnya normal, Tetapi Bisa menjadi tanda diabetes Kalau terjadi kembali setelah toilet training dan disertai gejala seperti Kehausan berlebihan, kelelahan, atau penurunan berat badan.

Oleh karena itu, Kalau anak Anda mengompol disertai Unsur risiko dan gejala yang telah disebutkan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan membantu mengidentifikasi penyebab di balik kebiasaan mengompol tersebut. (Z-10)

Cek Artikel:  Kenali Ramsay Hunt Syndrome yang Diderita Justin Bieber

Mungkin Anda Menyukai