Kemendikdasmen, Rumah Pendidikan yang Ramah

Kemendikdasmen, Rumah Pendidikan yang Ramah
Thoriq Tri Prabowo.(Dok. Pribadi)

PEMERINTAHAN Kabinet Presiden Prabowo Subianto mengusung semangat asta cita, yakni misi Buat mewujudkan Indonesia emas 2045. Adapun salah satu poin pentingnya berkaitan dengan pembangunan sumber daya Sosok, yakni poin nomor empat yang berbunyi “memperkuat pembangunan sumber daya Sosok (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran Perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.” Buat mewujudkannya, pendidikan yang berkualitas mutlak harus diupayakan.

Buat mewujudkan pendidikan yang berkualitas, membangun dan mengembangkan infrastruktur fisik serta kurikulum semata tidaklah cukup. Lebih dari itu, mengupayakan bagaimana setiap elemen di dalamnya saling menghargai, mendukung, dan terkoneksi juga Bukan kalah Krusial. Hal tersebut Bukan lain ialah Buat mewujudkan cita-cita UUD 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dasar dan menengah dapat dikatakan sebagai salah satu jenjang pendidikan yang Esensial Buat memupuk calon penerus bangsa yang Cakap. Hal ini karena watak pembelajar dan nilai-nilai positif lainnya dapat tumbuh subur pada masa ini.

Kebijakan Pendidikan yang RAMAH

Dalam beberapa waktu terakhir, melalui pelbagai kebijakan yang digulirkannya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), yang dipimpin oleh Abdul Mu’ti, telah berupaya menghadirkan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, efisien, dan berorientasi pada kesejahteraan guru serta peserta didik. Hal tersebut ditunjukkan dengan kebijakan Kemendikdasmen yang Bukan sekadar menjalankan birokrasi reguler di internal kementerian, tetapi juga berorientasi mewujudkan ekosistem pendidikan yang responsif, akuntabel, melayani, adaptif, dan Serasi (RAMAH).

Cek Artikel:  Perempuan di Garis Depan Revolusi Teknologi Informasi

Beberapa langkah jitu Kemendikdasmen yang patut diapresiasi antara lain peningkatan kesejahteraan guru, penyederhanaan pelaporan kinerja guru Buat peningkatan efisiensi, redistribusi guru Buat tujuan pemerataan kualitas pendidikan, dan peluncuran cetak biru (blueprint) transformasi digital pendidikan Buat mengintegrasikan layanan digital. Upaya tersebut perlu mendapatkan dukungan dari segenap elemen pada ekosistem pendidikan Indonesia dengan visi yang sama yakni mewujudkan pendidikan Indonesia yang berkualitas.

Pendidikan yang berkualitas tersebut Nyaris Bukan mungkin diraih apabila guru Bukan disejahterakan. Guru merupakan salah satu elemen kunci dalam ekosistem pendidikan. Mereka Bukan lain merupakan garda terdepan dalam mencerdaskan bangsa. Ironisnya, mereka sering kali dihadapkan pada tantangan kesejahteraan. Sudah banyak cerita pilu mengenai pengabdian seorang guru yang acap kali Bukan sebanding dengan kesejahteraan yang mereka dapatkan. Upaya peningkatan kesejahteraan guru ini, menurut Mendikdasmen, harus selaras dengan peningkatan profesionalisme mereka.

 

Stimulus yang diberikan pun kemudian Bukan hanya berupa Bonus material, Tetapi juga peningkatan kapasitas dan pengetahuan melalui pelbagai skema, salah satunya yakni Pendidikan Profesi Guru (PPG). Kemendikdasmen telah mengambil langkah Konkret yakni memperjelas skema serta menambah kuota sertifikasi guru, sebagai Gambaran pada 2024 telah terdapat Sekeliling 600 ribu guru tersertifikasi, dan pada 2025 direncanakan Sekeliling 800 ribu. Kebijakan ini Bukan hanya mengapresiasi perjuangan para pendidik, tetapi juga memberi mereka motivasi Buat Lanjut mendidik dengan penuh dedikasi.

Cek Artikel:  Hak Jawab dan Hak Koreksi dari Poltracking Indonesia

Selain kesejahteraan, hal yang dapat mendistraksi Konsentrasi guru dari esensi tugas utamanya––mendidik, yakni beban administrasi yang berlebihan. Kemendikdasmen menyadari bahwa guru membutuhkan lebih banyak waktu Buat berinteraksi dengan peserta didik, bukan sekadar memenuhi laporan yang kompleks yang sering kali Bukan substansial. Melalui pelbagai paket terobosan penyederhanaan laporan kinerja, Kemendikdasmen berupaya mewujudkan administrasi pendidikan yang efektif, efisien, dan terintegrasi. Kendati disederhanakan, fungsi monitoring dari sistem yang sudah Terdapat tetap berjalan sebagaimana mestinya. Harapannya, dengan berkurangnya beban administrasi yang kerap menyita waktu guru, kualitas pembelajaran pun meningkat.

Isu lain yang menjadi konsentrasi dari Kemendikdasmen yakni pemerataan distribusi guru. Fakta di lapangan yang kerap kali ditemui yakni di suatu sekolah terjadi kelebihan guru, di tempat lain Bahkan mengalami kekurangan. Buat mengatasi ketimpangan ini, Kemendikdasmen menerapkan kebijakan redistribusi guru ASN guna memastikan bahwa setiap sekolah, termasuk yang diselenggarakan oleh masyarakat, Mempunyai tenaga pendidik yang memadai. Pemerataan ini tentu Bukan dilakukan secara sembrono, melainkan berpedoman pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Pemerataan ini dilakukan Buat menjamin bahwa setiap anak, di mana pun mereka berada, berhak mendapatkan pendidikan berkualitas.

Penerapan teknologi dalam pendidikan diharapkan mengefektifkan seluruh proses pendidikan, Berkualitas yang sifatnya administratif maupun substansial pada kegiatan belajar mengajar. Kemendikdasmen mengambil langkah strategis dalam melakukan transformasi digital dengan menghadirkan blueprint Rumah Pendidikan. Yakni, platform layanan digital pendidikan integratif pada seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah, yang semula berjalan sendiri-sendiri. Selain bertujuan mengefisienkan penggunaan platform digital, upaya ini dilakukan Buat meningkatkan kemungkinan kolaborasi antar sektor.

Cek Artikel:  Legacy Ekonomi Jokowi Beban atau Berkah bagi Prabowo

Sinergi Membangun Rumah Pendidikan

Adapun seluruh upaya yang dilakukan Kemendikdasmen berakar pada semangat RAMAH. Ekosistem ini diciptakan Buat mendukung Sekalian pihak dapat berkembang pada zonanya masing-masing, sekaligus bersinergi Buat memperkuat perannya masing-masing. Harapannya, ekosistem pendidikan Indonesia menjadi lebih responsif terhadap tantangan, transparan dalam hal kebijakan, serta terwujudnya lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung.

Kemendikdasmen, sebagai rumah pendidikan Indonesia, Lanjut berinovasi mewujudkan pendidikan Bukan hanya maju secara Bilangan dan pemeringkatan, tetapi juga bermakna sekaligus dimiliki oleh seluruh elemen ekosistem pendidikan. Apabila upaya-upaya tersebut Lanjut diperkuat, publik dapat merasa optimis bahwa pendidikan di Indonesia akan semakin inklusif, merata, dan berkualitas. Publik yang terdiri dari masyarakat Lumrah dan komunitas pendidikan juga dapat Lanjut berpartisipasi Buat mengakselerasi program dan kebijakan yang telah digulirkan dengan mendukung, terlibat, serta mengawasi pembangunan rumah pendidikan Indonesia. Dengan kolaborasi yang erat dan prinsip RAMAH dari Kemendikdasmen, pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas, dan berorientasi pada masa depan dapat terwujud segera.

Mungkin Anda Menyukai