Kebocoran Data Kembali Terjadi, Kali Ini Giliran Dirjen Pajak

Kebocoran Data Kembali Terjadi, Kali Ini Giliran Dirjen Pajak
Tangkapan layar penjualan data pribadi warga Indonesia di dark web(X @secgron)

DATA pribadi masyarakat Indonesia diduga kembali bocor. Kali ini, kebocoran diduga berasal dari data milik Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak (DJP), salah satu unit di bawah Kementerian Keuangan.

Data yang bocor berupa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) berisikan informasi pribadi masyarakat. Data itu kini diperjualbelikan di dark web.

Berita kebocoran data itu pertama kali terdengar lewat media sosial X (Twitter). Dirikun pengamat siber dan ethical hacker Tegar Aprianto dengan handel @secgron kembali mengabarkan terjadinya kebocoran data masyarakat Indonesia.

Baca juga : Anda Pre-Order iPhone 16 dari Luar Negeri? Simak Langkah Mendaftarkan IMEI di Sini

“Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yg bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll,” tulis Tegar.

Cek Artikel:  Polri Usut Pengelolaan Keuangan PON XXI Aceh-Sumut

“NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani & menteri lainnya juga dibocorkan di sampel yg diberikan oleh pelaku,” tambahnya. 

Hal itu bisa diasumsikan Tegar sudah mengecek langsung sampel data yang bocor tersebut.

Baca juga : Kebocoran Data Imbas Minimnya Denda Tegas untuk Instansi Pemerintah

Bukan hanya itu, Tegar juga melampirkan tangkapan layar dari situs BreachPerhimpunan dan lagi-lagi akun bernama Bjorka menjadi sosok yang mengumumkan kebocoran data tersebut dan menaruhnya di dark web.

“Pada sampel data ini kalian akan menemukan informasi pribadi termasuk Presiden Indonesia dan anaknya yang bodoh, serta jajaran pegawai Kementerian Keuangan serta kementerian lain yang tidak berguna,” tulis Bjorka pada tangkapan layar yang dibagikan Tegar.

Cek Artikel:  Kader PAN Ingin Zulhas Kembali Memimpin

Tegar menjelaskan di dalam sampel tersebut tercantum data pribadi terkait NIK, NPWP, nama, alamat (kelurahan/kecamatan, provinsi), nama KPP, nama kanwil, dan lain-lain.

Baca juga : UU PDP Berlaku, Denda Berat Mengancam Perusahaan Kalau Terjadi Kebocoran Data

Tangkapan layar kembali diunggah oleh Tegar yang menampilkan 25 nama teratas dalam sampel data yang bocor, terlihat ada nama Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Menkominfo Budi Arie Loyaldi, dan Menkeu Sri  Mulyani Indrawati.

Dirjen Pajak Kementerian Keuangan menyatakan tengah mendalami kasus dugaan kebocoran data NPWP tersebut.

“Terkait dengan informasi kebocoran data yang beredar, saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman,” kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Interaksi Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti saat dihubungi, Rabu (18/9). (Ant/Z-1)

Cek Artikel:  Kasus Korupsi Timah, Kejagung Berwenang Periksa Brigjen Mukti Juharsa

 

Mungkin Anda Menyukai