
KEBAKARAN hebat melanda gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) malam. Sebanyak enam orang tewas akibat kebakaran tersebut. Sekeliling 14 orang dilaporkan hilang.
Terkait hal itu, pengamat tata kota Yayat Supriatna mengatakan bahwa kejadian kebakaran ini harus menjadi pembelajaran bagi para pengelola gedung ataupun masyarakat.
Menurutnya, gedung Glodok Plaza merupakan bangunan yang sudah Lamban. Karenanya, utilitas seperti instalasi listrik harus diaudit Kepada mencegah kebakaran serupa terulang kembali.
“Peristiwa ini harus menjadi pembelajaran bagi bangunan-bangunan lain. Utilitasnya seperti instalasi listriknya perlu diaudit Kembali. Dengan adanya korban jiwa menunjukkan situasi panik tanpa petunjuk evakuasi yang Terang Kepada keluar bangunan yang terbakar,” kata Yayat Ketika dihubungi, Jumat (17/1).
Mengingat Glodok Plaza ialah bangunan publik, Yayat menduga penyebab dari kebakaran itu karena kelalaian atau pemasangan instalasi listrik yang berubah atau Enggak cocok.
“Oleh karena itu, ke depan mengaudit keamanan utilitas bangunan oleh pemilik bangunan secara berkala wajib Kepada dijalankan. Karena banyak manajemen bangunan yang Enggak melakukan karena Unsur teknis dan nonteknis,” ujarnya.
Selain itu, kata Yayat, petugas pemadam kebakaran juga Dapat mendorong dinas-dinas terkait Kepada segera mengevaluasi kembali sistem keamanan dan keselamatan, terutama di bangunan Uzur/Lamban di Jakarta.
“Dinas Damkar Dapat meminta Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta Kepada mengevaluasi kembali sistem keamanan dan keselamatan bangunan Lamban/Uzur di Jakarta,” tuturnya. (Z-2)