
PERESMIAN TOD (Transit Oriented Development) Stasiun Whoosh di Karawang, Jawa Barat, sejak 24 Desember Lampau disebut Mempunyai Akibat terhadap properti ditinjau dari sisi peningkatan median harga sebesar 13,9% dari kuartal 3 ke kuartal 4. Sejauh ini sudah Eksis hunian komersial di Karawang seperti Parkland Podomoro dengan jarak hanya 15 menit dari stasiun kereta Segera sehingga akan menjadi sasaran Kaum Demi tinggal di Karawang.
Hal itu diamini Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Karawang, Inne. Menurut dia, kawasan TOD akan menghasilkan Dampak berganda (multiplier effect) bagi masyarakat petani, industri, perdagangan dan jasa, dengan detail tata ruang sesuai arahan pemerintah pusat. “Sekarang 70% masyarakat industri menggunakan Kereta Segera Indonesia-China,” kata Inne dalam keterangan, Sabtu (18/1/2025).
Ia juga menyampaikan Pemkab Karawang Tetap mengkaji rencana konektivitas mode transportasi terintegrasi TOD. Hal itu Tetap menjadi PR Berbarengan termasuk pihak swasta. “Kami memang sedang mengkaji dan telah melakukan survei Berbarengan bahkan dengan pemprov ke Posisi Parkland Podomoro dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah Eksis hasil kajian,” ujar Inne.
Di sisi lain, keberadaan TOD Stasiun Whoosh menjadikan Karawang titik sentral Jakarta dan Bandung juga disampaikan oleh CEO Rumah 123, Wasudewan. Hal itu disampaikannya dalam talkshow Parkland Podomoro Karawang bertema Akibat Ekonomi dan Pembangunan Pasca-Operasional Stasiun Kereta Segera Whoosh Karawang di Galery Marketing Grand Taruma Karawang, Kamis (16/1/2025) Lampau.
Wasudewan menambahkan dari 3 daerah yang dilalui Whoosh yakni Stasiun Halim, Padalarang, Tegal Luar, angkanya naik dua kali lipat Sekeliling 2,1-2,4% secara permintaan. “Dengan pembangunan Akbar Podomoro Land seluas 130 hektare, seketika harga tanah di Karawang akan lebih tinggi dari Jakarta,” imbuhnya.
Menurut dia, pengeluaran konsumen terbesar adalah transportasi. Dengan adanya Whoosh yang merupakan sarana transportasi memadai, hal itu akan memberikan Akibat penjualan properti semakin meningkat di Karawang.
General Manager Property dan Non-Farebox Business Development KCIC, Devin Pranata menyebutkan, Whoosh akan menumbuh kembangkan ekonomi baru di kawasan Karawang Enggak terkecuali industri properti.
Dengan proyek infrastruktur KCIC yang dibangun oleh pemerintah, pengembangan kawasan akan menjadi income baru, sehingga pengembang Dapat mengeksplorasi kaitan dengan penumpang kereta yang Eksis.
“Beda harga tanah di Jakarta dan Bandung akan menjadi alternatif baru sehingga dengan ini. Investor harus memanfaatkan Posisi dengan perjalanan 15 menit Jakarta-Karawang,” kata Devin.
Ia menambahkan, penumpang akan terhubung ke area industri dan destinasi wisata dengan waktu tempuh kurang dari 10 menit dari stasiun dengan taksi atau shuttle bus. Pasalnya, empat akses tujuan stasiun KCIC menuju kawasan kota dan area yang dituju ke arah barat, timur, dan ke utara ditempuh dengan akses tol.
Regional Marketing Director Akbar Podomoro Land Tedi Guswana menyebut Ketika ini Parkland Podomoro mengalami lonjakan pembelian.
“Sejauh ini Eksis beberapa Dalih proyek Parkland mengalami peningkatan pascaoperasional Whoosh Karawang. Pertama, Posisi yang relatif dekat dengan perjalanan 15 menit. Kedua belum Eksis developer skala nasional yang berada dalam radius dekat dengan skala lebih dari 100 hektare ketiga rencana kemudahan akses yang kami sediakan di proyek kami menuju Stasiun KCIC,” kata Tedi. (P-3)