Kartini simbol perjuangan Rival penindasan dan pembodohan

Ketua Perempuan Bangsa Jakarta Puti Hasni Serempak kader menggelar kampanye di arena Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (20/4/2025). ANTARA/HO-Perempuan Bangsa

Kartini simbol perjuangan Rival penindasan dan pembodohan

Perempuan   
Editor: Widodo   
Senin, 21 April 2025 – 00:01 WIB

Liputanindo.id – Ketua Perempuan Bangsa Jakarta Puti Hasni berpendapat Kartini adalah simbol perjuangan Kepada melawan ketidakadilan, penindasan, dan pembodohan.

“Kartini menginspirasi Perempuan nusantara Kepada Bangun memperjuangkan hak sebagai seorang Perempuan,” kata Puti Hasni menanggapi peringatan Hari Kartini di Jakarta, Minggu.

Dalam menyambut peringatan Hari Kartini yang Anjlok pada 21 April, Puti Hasni Serempak kader Perempuan Bangsa Jakarta menggelar kampanye di arena Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan di Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Cek Artikel:  Indonesia Vs Laos, STY Lakukan Empat Perubahan Pemain

Ia mengatakan kampanye ini dilakukan Kepada memberikan perlindungan pekerja Perempuan, mendukung kebijakan pemerintah yang pro Perempuan dan anak, mendukung penghentian kekerasan dalam rumah tangga, dan dukungan Kepada ketahanan keluarga.

“Perempuan Bangsa adalah badan otonom Perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sangat serius Konsentrasi Kepada misi kesejahteraan Perempuan dan anak serta perbaikan nasib mereka,” katanya.

Menurut Puti Hasni, Perempuan Tak boleh hanya jadi sekadar “konco wingking” alias Sahabat belakang yang sekadar mengurus dapur, sumur, dan kasur.

“Jaman sudah berubah. Perempuan harus lebih maju dan bermanfaat,” tegasnya.

Selain memanfaatkan momentum CFD Kepada kampanye penguatan hak-hak sipil Perempuan, Perempuan Bangsa dalam menyongsong Hari Kartini akan mengadakan Percakapan dengan tema serupa pada Senin (21/4) di Kantor DPW PKB Jakarta.

Cek Artikel:  Kalah dari Persebaya, Carlos Pena Beberkan Kekurangan Persija

Perempuan Bangsa Jakarta harus bermanfaat Kepada publik dan Tak hanya sekadar Kepada berkepentingan elektoral menjelang pemilu semata.

“Setiap hari, setiap waktu, setiap momen apapun, Perempuan Bangsa harus bermanfaat bagi masyarakat karena Perempuan Bangsa itu berarti Perempuan Kepada bangsa,” tuturnya.

Sumber : Antara

Mungkin Anda Menyukai