Paus Fransiskus kondisinya Tetap Kukuh meski melewatkan perayaan Rabu Arang. Foto: EFE-EPA
Vatikan: Paus Fransiskus merayakan awal masa Prapaskah dari Bilik rumah sakitnya pada Rabu 5 Maret 2025, sementara kondisi kesehatannya yang Kukuh tetap menjadi perhatian Istimewa. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik berusia 88 tahun itu sedang menjalani perawatan intensif akibat pneumonia ganda di Rumah Sakit Gemelli, Roma.
Vatikan dalam pembaruan terbarunya menyatakan bahwa kondisi Paus tetap Kukuh, tanpa adanya serangan pernapasan seperti yang dialaminya pada Senin Lampau. Tetapi, mereka juga menekankan bahwa kompleksitas penyakitnya Membikin para dokter Tetap menahan perkiraan pemulihannya.
Paus Fransiskus melewatkan Perayaan Rabu Arang
Kondisi kesehatannya Membikin Paus Kagak dapat menghadiri perayaan Rabu Arang yang menjadi awal masa Prapaskah, periode 40 hari doa dan Cerminan menjelang Paskah. Meski demikian, ia tetap memberikan berkat dari Bilik rumah sakitnya di Dasar 10 Rumah Sakit Gemelli yang secara Tertentu diperuntukkan bagi para Paus.
Dalam misa yang berlangsung di Basilika Santa Sabina, Roma, Kardinal Italia Angelo De Donatis membacakan homili yang telah disiapkan oleh Paus Fransiskus.
“Kami merasa sangat terhubung dengannya Ketika ini dan berterima kasih atas doa serta pengorbanannya demi kebaikan Gereja dan seluruh dunia,” ujar De Donatis di hadapan Sekeliling 20 kardinal yang hadir, seperti dikutip Radio New Zealand, Kamis 6 Maret 2025.
Di berbagai belahan dunia, umat Katolik juga mendoakan kesembuhan Paus, termasuk di Argentina, tanah kelahirannya. Di lingkungan Flores, Buenos Aires, tempat ia tumbuh sebagai Jorge Bergoglio, para peziarah berkumpul di Basilika San Jose de Flores Demi berdoa di depan potret dirinya.
Gabriela Lucero, salah satu jemaat yang hadir, menyatakan bahwa doa mereka adalah agar Paus dapat menuntaskan tugasnya.
“Ketika dunia dipenuhi Bunyi-Bunyi yang menolak imigran, Paus Bahkan mengajak kita Demi mencintai mereka,” ujar Lucero.
Serangan pernapasan dan perawatan intensif
Paus Fransiskus telah mengalami beberapa gangguan pernapasan sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit pada 14 Februari. Pada 22 Februari, ia mengalami “krisis pernapasan asmatik yang berkepanjangan,” dan pada 28 Februari, ia mengalami “krisis bronkospasme terisolasi,” Merukapan penyempitan otot-otot di Sekeliling saluran napas.
Menurut Vatikan, pada Senin, kondisi Paus sempat memburuk dengan dua kali mengalami gagal nafas akut akibat penumpukan lendir di saluran bronkial. Meski kini kondisinya Kukuh, para dokter tetap memantau perkembangan penyakitnya secara intensif.
Spekulasi mengenai kemungkinan pengunduran diri
Sepanjang 12 tahun kepemimpinannya, Paus Fransiskus telah beberapa kali mengalami masalah kesehatan, termasuk operasi usus besar pada 2021 dan operasi hernia pada 2023.
Kesehatannya yang semakin rentan Lalu memicu spekulasi mengenai kemungkinan ia akan mengundurkan diri, seperti yang dilakukan pendahulunya, Paus Benediktus XVI, pada 2013. Tetapi, banyak umat yang berharap ia tetap melanjutkan kepemimpinannya.
Di depan Rumah Sakit Gemelli, puluhan umat berkumpul Demi menyalakan lilin dan mendoakan pemulihannya.
“Kami Benar-Benar membutuhkan beliau, terutama di masa sulit ini,” kata Domenica Patania, seorang Penduduk Italia yang datang berdoa. “Kami Ingin dia tetap Serempak kami selama bertahun-tahun ke depan.”
(Muhammad Reyhansyah)

