Liputanindo.id – Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa ia dengan rendah hati menerima sentimen para pemilih yang ditunjukkan dalam pemilihan Lazim minggu Lewat, di mana partai yang berkuasa mengalami kekalahan telak. Dia juga berjanji Buat melakukan upaya sungguh-sungguh Buat memperhatikan Bunyi masyarakat dengan sikap yang Luwes dan menjalin kerja sama dengan oposisi.
Dia juga menyatakan penyesalannya, dengan menyatakan bahwa dia “menyesal” karena gagal mencerminkan sentimen publik sepenuhnya, menurut seorang sekretaris senior kepresidenan. Istilah tersebut awalnya Kagak digunakan pada awal rapat Kabinet yang disiarkan di televisi.
“Kita Seluruh harus dengan rendah hati menerima sentimen publik yang ditunjukkan dalam pemilihan Lazim,” kata Yoon di awal rapat Kabinet.
“Dimulai dari diri saya sendiri, kami akan mendengarkan pendapat publik dengan lebih hati-hati dan terlibat dalam komunikasi kandidat dengan sikap rendah hati dan Luwes,” sambungnya.
Lewat, kata Yoon, pernyataan tersebut enam hari setelah Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa hanya memperoleh 108 dari 300 kursi di Majelis Nasional dalam pemilihan Lazim. Itu adalah pernyataan publik pertamanya sejak kekalahan telak tersebut.
Presiden mengakui bahwa selama dua tahun terakhir masa jabatannya, Pusat perhatian utamanya adalah memajukan kepentingan rakyat. Tetapi, ia mengakui bahwa meskipun telah berupaya, upaya tersebut Kagak memenuhi Asa masyarakat, dan kebijakannya kurang efektif Buat menghasilkan perubahan Konkret bagi masyarakat.
“Saya akan lebih memperhatikan Bunyi masyarakat dan melakukan lebih banyak upaya Buat meningkatkan penghidupan masyarakat,” ujarnya.
Mengenai kerja sama bipartisan, Yoon mengatakan pihaknya siap Buat menjalin kerja sama dengan oposisi.
“Pemerintah akan bekerja sama lebih erat dengan Majelis Nasional. Penjelasan yang lebih komprehensif tentang rancangan undang-undang dan anggaran akan dilakukan Buat menstabilkan penghidupan masyarakat dan meningkatkan komunikasi dengan masyarakat,” jelasnya.
Tetapi presiden Kagak merinci bagaimana dia akan berhubungan dengan oposisi. Partai oposisi Penting Partai Demokrat Korea (DPK) dan partai liberal kecil, Partai Rebuilding Korea, masing-masing telah meminta pertemuan antara pemimpin mereka dan Yoon.
Sekretaris senior kepresidenan mengatakan bahwa komentar Yoon menyiratkan bahwa presiden terbuka terhadap kemungkinan pertemuan dengan para pemimpin oposisi.
Tetapi dia mengatakan kantornya harus mempertimbangkan bahwa Majelis Nasional ke-22 akan dimulai pada akhir Mei, dan partai yang berkuasa, yang kini mengalami kekosongan kepemimpinan, harus mengikuti pertemuan apa pun dengan para pemimpin oposisi.
Menurut sekretarisnya, Yoon menyampaikan permintaan maafnya kepada Member Kabinet kepada publik karena Kagak mencerminkan sentimen mereka secara memadai, dan menyatakan komitmennya Buat melakukan apa pun yang diperlukan demi kesejahteraan mereka.
Yoon awalnya diperkirakan akan menguraikan perubahan arah pemerintahannya ketika dia Mengucapkan, melalui Kepala Staf Kepresidenan Lee Kwan-sup sehari setelah pemilu, bahwa dia akan melakukan yang terbaik Buat mereformasi gaya pemerintahannya dan menstabilkan perekonomian.
Tetapi, dalam pidatonya di rapat Kabinet, Yoon menyatakan bahwa ia telah memimpin negara ke arah yang Benar. Dia juga mengakui Eksis kekurangan dalam langkah pemerintah Buat Membangun masyarakat merasakan perubahan Konkret.
“Meskipun kami telah menetapkan arah yang Benar dalam urusan kenegaraan dan mengerahkan upaya terbaik kami Buat mencapainya, kami mengakui bahwa kami telah gagal dalam mewujudkan perubahan yang Benar-Benar dapat dirasakan oleh masyarakat,” kata Yoon, merajuk pada kebijakan yang telah diambil oleh pemerintahannya.
“Meskipun kebijakan-kebijakan tersebut bertujuan Buat memberikan manfaat bagi rakyat secara luas, Tetapi kebijakan-kebijakan tersebut belum Mempunyai rincian yang diperlukan. Terlepas dari kebenaran arah penyelenggaraan urusan negara dan berbagai upaya kebijakan yang positif, pemerintah gagal menjalankan perannya Apabila masyarakat Kagak merasakan perubahan yang sebenarnya,” sambungnya.
Yoon menambahkan bahwa inisiatif reformasinya di bidang ketenagakerjaan, pendidikan, pensiun dan sektor medis “Kagak boleh dihentikan demi masa depan negara.”
Sekretaris senior kepresidenan mengatakan, sentimen masyarakat muncul sejak Yoon diberi mandat Buat menjabat sebagai presiden. Yoon pun secara mendasar Mau melakukan pendekatan kepada publik dari sentimen tersebut.
“Sebagian besar sentimen masyarakat adalah bahwa kebijakan Yoon sedang menuju ke arah yang Benar, Tetapi Eksis masalah dalam Metode dia mewujudkannya,” ujarnya.
“Pemerintahan Yoon mulai menjabat dengan mandat Buat menegakkan sentimen publik, dan secara mendasar mengubah pendekatan dalam menangani urusan negara merupakan pengabaian janji presiden kepada publik,” tambah pejabat itu.

