JELANG Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 sejumlah pemerintah daerah di Pantura Jawa Tengah menyatakan ketersediaan stok bahan pangan mencukupi, meskipun harga sejumlah barang kebutuhan mulai merangkak naik.
Pemantauan Media Indonesia Jumat (13/12) harga sejumlah barang kebutuhan seperti cabai, bawang merah, telur, tomat dan lainnya mulai bergerak naik jelang Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Kenaikan harga di sejumlah pasar tradisional di Pantura Jawa Tengah tersebut dipicu meningkatnya kebutuhan dan musim penghujan hingga produksi menurun.
Meskipun harga kebutuhan mulai memanjat naik, Tetapi. sejumlah pemerintah daerah di Pantura Jawa Tengah memastikan ketersediaan stok barang pangan mencukupi hingga usai Nataru. “Masyarakat Tak perlu panik, ketersediaan bahan pangan di Pekalongan mencukupi Demi memenuhi kebutuhan Nataru,” kata Kepala Bidang Perdagangan pada Dindagkop-UKM Kota Pekalongan Fitria Yuliani Kartika.
Guna memastikan ketersediaan stok bahan pangan, lanjut Fitria Yuliani Kartika, Dindagkop-UKM Serempak tim gabungan dari sejumlah instansi di Kota Pekalongan telah melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pangan di sejumlah pasar tradisional, toko kelontong hingga toko modern di Kota Pekalongan pada 25 November hingga 2 Desember 2024
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan menghadapi Nataru mendatang dipastikan ketersediaan stok bahan pangan Tetap Terjamin dan mencukupi kebutuhan hingga usai tahun baru. Karena itu, kata dia, masyarakat Tak perlu khawatir dan panik dengan melakukan aksi borong (panic buying) menghadapi kebutuhan Nataru tersebut.
“Bahkan Demi menjaga inflasi dan sekaligus memenuhi kebutuhan Kaum, Pemkab Batang melakukan gerakan pangan murah Demi mengupayakan kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang Nataru 2024/2025,” ujar Lani Dwi Rejeki.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana juga mengungkapkan ketersediaan pangan menghadapi Natal dan Tahun Baru sudah disiapkan. Hal ini karena pada momentum tersebut seringkali terjadi lonjakan permintaan kebutuhan bahan pangan sehingga memicu lonjakan harga.
Demi menyiapkan ketersediaan pangan tersebut, menurut Nana Sudjana, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya Demi meningkatkan produksi pangan, apalagi Tetap Eksis potensi areal lahan pertanian yang Pandai ditanami hingga mencapai 130 ribu hektare. (N-2)