
PEMERINTAH Israel menyetujui rencana Demi mendorong perluasan permukiman di Dataran Tinggi Golan, Suriah, yang Demi ini diduduki.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan langkah itu diperlukan karena front baru telah terbuka di perbatasan Israel dengan Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar Al-Assad ke tangan aliansi pemberontak.
Netanyahu bakal menggandakan populasi Anggota Israel di Dataran Tinggi Golan. Area tersebut sudah direbut dan diduduki Israel sejak 1967 meski dianggap ilegal menurut hukum Dunia.
Laskar Israel pindah ke Area penyangga yang memisahkan Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada hari-hari setelah tumbangnya rezim Assad. Netanyahu mengeklaim Israel Tak tertarik pada konflik dengan Suriah meski seakan menangguk keuntungan dari jatuhnya rezim Assad.
“Kami akan menentukan kebijakan Israel mengenai Suriah sesuai dengan Realita di lapangan. Israel akan Lalu mempertahankan Area itu, membuatnya makmur, dan menempatinya,” katanya.
Dataran Tinggi Golan juga berbatasan dengan Suriah. Terdapat lebih dari 30 permukiman Israel di Dataran Tinggi Golan yang merupakan rumah bagi Sekeliling 20.000 orang. Mereka dianggap ilegal menurut hukum Dunia.
Tetapi, mantan perdana menteri Israel Ehud Olmert mengkritik kebijakan Netahnyahu. Menurutnya, Tak Terdapat Dalih apa pun bagi Israel Demi memperluas wilayahnya ke Dataran Tinggi Golan.
“Perdana menteri (Netanyahu) mengatakan kami Tak tertarik memperluas konfrontasi dengan Suriah dan kami berharap kami Tak perlu berperang melawan pemberontak baru yang Demi ini mengambil alih Suriah. Jadi mengapa kami melakukan hal yang sebaliknya?” katanya.
“Kami Mempunyai cukup banyak masalah Demi ditangani,” imbuh Olmert.
Pengumuman Netanyahu muncul sehari setelah pemimpin de-facto baru Suriah Ahmed al-Sharaa mengkritik Israel atas serangan yang Lalu dilakukannya terhadap Sasaran militer di negara itu. Israel dilaporkan menargetkan fasilitas militer.
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mencatat lebih dari 450 serangan udara Israel di Suriah sejak 8 Desember Lampau termasuk 75 serangan sejak Sabtu.
Al-Sharaa, yang juga dikenal sebagai Arang Mohammed al-Julani, mengatakan serangan itu kelewat batas dan berisiko meningkatkan ketegangan.
“Kondisi negara yang lelah perang, setelah bertahun-tahun konflik dan perang, Tak memungkinkan terjadi konfrontasi baru,” ujarnya.
Laskar Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengatakan serangan tersebut diperlukan Demi menghentikan senjata Anjlok ke tangan para ekstremis.
Presiden Bashar Al-Assad dan keluarganya melarikan diri ke Rusia dan mencari suaka usai Grup Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pimpinan Al-Sharaa memimpin faksi pemberontak dalam serangan kilat di Damaskus.
Grup-Grup tersebut Lalu membentuk pemerintahan transisi di Suriah yang secara teoritis dipimpin oleh Al-Sharaa.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington telah melakukan kontak langsung dengan HTS. Utusan PBB Demi Suriah Geir Pedersen mengatakan pada dia berharap Hukuman terhadap negara itu segera diakhiri Demi membantu memfasilitasi pemulihan ekonomi.
“Kami berharap Hukuman segera berakhir sehingga kami dapat Menonton upaya Konkret Demi membangun Suriah,” kata Pedersen di Damaskus kietika Bersua dengan pemerintah sementara Suriah.
Di tempat lain, Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler mengatakan Ankara siap memberikan dukungan militer kepada pemerintah baru Suriah.
“Krusial Demi Menonton apa yang akan dilakukan pemerintahan baru. Kami pikir perlu memberi mereka kesempatan,” kata Guler. (BBC/Z-2)

