Liputanindo.id – Pemerintah China memutuskan Buat Lalu mencabut Pelarangan impor lobster dari Australia. Pencabutan Pelarangan ini menandai berakhirnya ketegangan diplomatik kedua negara selama empat tahun terakhir.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan bahwa ia setuju Buat melanjutkan perdagangan lobseter dengan China pada akhir tahun. Kesepakatan ini dicapai setelah Bersua dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, di sela-sela pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa ASia Tenggara di Laos.
“Ini, tentu saja, akan Benar waktu Buat Tahun Baru Imlek dan ini akan disambut Bagus oleh orang-orang yang terlibat dalam industri lobster hidup di tempat-tempat seperti Geraldton, dan Australia Selatan serta Tasmania, dan begitu banyak bagian di Australia khususnya,” kata Albanese, dikutip Reuters, Kamis (10/10/2024).
China diketahui pertama kali memberlakukan Pelarangan dan tarif Enggak Formal pada barang-barang Australia mulai dari batu bara hingga anggur dan lobster batu pada akhir tahun 2020. Hal ini dilakukan setelah bertahun-tahun terjadi ketegangan yang berpuncak pada Canberra yang menyerukan penyelidikan tentang asal-usul COVID-19.
Sebelum pengumuman hari Kamis, Seluruh Restriksi kecuali lobster telah dicabut karena Interaksi antara Kawan dagang Primer membaik.
Kementerian luar negeri Tiongkok Enggak mengomentari pencabutan Pelarangan tersebut, tetapi seorang juru bicara mengatakan bahwa negara itu bersedia bekerja sama dengan Australia Buat menyelesaikan masalah yang menjadi perhatian Berbarengan melalui dialog.

