Ini Tujuh Perusahaan yang 90% Berkomitmen Investasi di IKN

 

Liputanindo.id JAKARTA –  Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Akbar Wicaksono mengungkapkan Eksis tujuh perusahaan yang komitmen Demi berinvestasi di IKN dari 260 perusahaan yang menyampaikan surat minat.

“Kalau dari segi prospek, Bisa dilihat dari Demi ini sudah Eksis 260 lebih perusahaan yang menyampaikan surat minat. Dari sekian banyak itu, juga sudah tujuh perusahaan yang Tamat pada fase kesepakatan komitmen. Contohnya Ciputra (Group) salah satunya, komitmen Demi investasi dan bangun, sekarang fasenya adalah penetapan lahan dan harganya,” papar  Akbar, usai Obrolan bertajuk ‘Kesempatan Kolaborasi di Ibu Kota Nusantara’ pada acara Indonesia Retail Summit 2023, di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga:
Dukung Pembangunan IKN, Presiden Jokowi Setujui Pengadaan Kapal Roro Demi Sulteng

Tujuh perusahaan tersebut, yakni Pakuwon Group, Jakarta International School (JIS), Rumah Sakit Hermina, Ciputra Group, PT PP (Persero), Jambuluwuk Hotel and Resorts, dan Vasanta Innopark.

Cek Artikel:  Biaya Admin BCA Naik Per 19 Januari 2024, Hanya untuk Rekening Tertentu

Akbar mengungkapkan bahwa tujuh perusahaan tersebut 90% sudah sepakat Demi berinvestasi di IKN. Kendati demikian, ia enggan menjelaskan lebih lanjut nilai dari investasi tersebut.

“Tentu kalau bicara investasi tergantung dari satu luas lahannya dan juga mengenai investasi dari bangunannya, teknologinya. Ini kalau luas lahannya tentu bermacam-Ragam, tergantung peruntukannya. Tetapi, kami Bisa katakan Eksis investor yang sudah siap Demi bangun Tamat dengan nilai Rp8 triliun-Rp10 triliun, itu dari luas tanahnya saja. Itu salah satunya hanya dari luas tanahnya. Itu belum dia bangun dari fasilitasnya,” kata Akbar.

“Jadi, IKN ini kan Eksis fasilitas infrastruktur dibangun pemerintah dengan APBN, Eksis juga yang dibangun oleh swasta. Eksis satu konsorsium investor sudah komit dia bangun Rp1 triliun, itu fasilitas yang Eksis akan dibangun oleh mereka tanpa negara keluar Doku, jadi Ragam-Ragam nilainya,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Kalimantan Tengah Siap Jadi Lumbung Pangan Melalui Program Oplah

Pembangunan di IKN Tak hanya diperuntukkan kawasan pemerintahan saja, Tetapi juga sebagai pusat ekonomi baru.

“Jadi, di IKN memang Eksis kota pemerintahan sebagai kawasan inti pusat pemerintahan atau kami menyebutnya core government KIPP (kawasan inti pusat pemerintahan). Tetapi, IKN itu bukan hanya KIPP mungkin hanya Sekeliling 6.000 hektare tetapi totalnya IKN itu kan Dekat 260.000 hektare. Selain KIPP, Eksis kawasan financial center Eksis kawasan education, Eksis kawasan renewable energy, Eksis kawasan industri, agro, logistik, dan lain sebagainya. Kalau dilihat total Eksis sembilan klaster ekonomi yang tentunya ini Seluruh jadi Kesempatan,” ujarnya.

Akbar mengakui pembangunan IKN tersebut sering dibandingkan pemindahan ibu kota di Malaysia dan juga Australia. Tetapi, ia mengharapkan Bisa lebih dari itu.

Cek Artikel:  Pengembangan UKM Bisa Atasi Turbulensi Ekonomi

“Ini nanti kayak di Malaysia Eksis di Putrajaya atau di Australia Eksis Canberra. Kami selalu katakan yang KIPP tadi itu boleh dibilang Canberra tetapi kami akan Membikin ini bukan hanya Canberra, bulan Lampau Pak Presiden ke China dan kemudian berkunjung ke Shenzhen, kami melihatnya IKN itu adalah it’s Canberra at the core but it’s Shenzhen at the surrounding atau Singapore at the surrounding atau Dubai at the surrounding, karena apa? Shenzhen itu dulu kampung nelayan, Dubai itu padang pasir tetapi sekarang jadi pusat ekonomi yang luar Normal,” ujar Akbar.(HAP)

 

Baca Juga:
OIKN Catatkan Lima ‘Grounbreaking’ Senilai Rp49,6 Triliun dari 32 Lembaga

 

Mungkin Anda Menyukai