Ilustrasi pencucian Duit. Foto: Medcom.id
Jakarta: Pengamat pasar kripto Desmond Wira menilai sulit Demi memberantas kripto sebagai tempat pencucian Duit. Kripto dianggap sebagai alat yang menarik bagi para pelaku pencucian Duit yang Mau menyembunyikan jejak transaksi mereka.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK) melaporkan selama 2024, lebih dari Rp28 triliun Duit hasil judi online (judol) di Indonesia dibawa ke luar negeri dengan instrumen kripto.
“Sulit Demi sepenuhnya memberantas kripto sebagai alat pencucian Duit karena karateristik yang sulit dilacak, Berkualitas transaksinya maupun penggunanya,” kata Desmond kepada Media Indonesia, Sabtu, 8 Februari 2025.
Ia menerangkan meskipun blockchain menyimpan riwayat transaksi secara terbuka atau melakukan transaksi dalam jumlah besar, dan kemudian membaginya ke dalam potongan-potongan kecil melalui mekanisme seperti mixing atau tumbling, tapi dapat mengaburkan jejak transaksi. “Sehingga, lebih sulit Demi melacak asal usul Duit,” ucapnya.
Kemudian, kendati transaksi di blockchain bersifat transparan, Wira menyebut identitas pengguna di balik transaksi kripto sering kali anonim atau hanya menggunakan alamat wallet yang Bukan terhubung langsung dengan identitas dunia Konkret. Hal ini membuatnya lebih sulit Demi melacak identitas orang yang terlibat dalam transaksi yang mencurigakan.
Berikutnya, Argumen kripto sukar diberantas menjadi tempat pencucian Duit karena adanya kebebasan bagi pengguna melakukan transaksi di kripto tanpa harus melalui saluran yang diawasi oleh pihak berwenang. Hal ini karena kripto beroperasi dalam jaringan desentralisasi. Yang berarti, Bukan Eksis satu pihak, seperti bank atau lembaga pemerintah yang mengontrol atau memantau transaksi itu secara ketat.
Beberapa kripto dan token digital yang baru muncul, lanjut Wira, Mempunyai mekanisme yang memudahkan pengguna Demi menciptakan aset baru dengan Metode yang terdesentralisasi, yang dapat digunakan Demi menyamarkan transaksi.
“Penggunaan token atau aset digital semacam ini memungkinkan pencucian Duit yang lebih Elastis,” imbuhnya.

(Ilustrasi judi online. Foto: Medcom.id)
Pengiriman Anggaran yang Segera dan murah
Wira Lewat menuturkan Argumen lainnya adanya kemudahan dalam mentransfer Anggaran secara Mendunia oleh pengguna kripto. Ini memungkinkan pengiriman Anggaran dengan Segera dan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan sistem perbankan tradisional.
Hal tersebut pun memudahkan pelaku pencucian Duit Demi mentransfer Duit antar negara tanpa harus melalui perantara yang mungkin mengharuskan mereka Demi mematuhi aturan yang lebih ketat.
Selanjutnya, karena masalah regulasi yang Bukan ketat Membikin instrumen kripto menjadi wadah pencucian sulit diberangus.
Di negara-negara yang belum Mempunyai regulasi kripto yang Jernih atau ketat, pelaku pencucian Duit merasa lebih Kondusif Demi melakukan transaksi besar yang Bukan terdeteksi oleh otoritas hukum.
“Tanpa peraturan yang memadai, kripto menjadi pilihan yang lebih menguntungkan bagi mereka yang Mau menyembunyikan sumber Anggaran yang Bukan Absah,” tutur Wira.

