Wakil Ketua Kadin Indonesia yang juga Bos Lippo Group, James Riady. Foto: Liputanindo.id/Laura Sibarani.
Jakarta: Perhimpunan Bisnis Indonesia-Prancis menyatukan para pemimpin bisnis dari kedua negara serta para pembuat kebijakan Indonesia. Acara yang diselenggarakan Berbarengan oleh Medef International dan Bilik Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) ini menandai komitmen kedua negara Buat memperkuat kerja sama ekonomi.
Wakil Ketua Kadin Indonesia yang juga Bos Lippo Group, James Riady, menekankan pentingnya diversifikasi kerja sama ekonomi Indonesia-Prancis melampaui sektor-sektor tradisional.
“Kita perlu Pusat perhatian Bukan hanya pada pertahanan, kedirgantaraan, industri alat berat, dan Kekuatan, tetapi juga pada sektor-sektor lain yang Krusial bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia,” ungkap James Riady, sekaligus Ketua Medef, Begitu acara Indonesia-France Business Perhimpunan 2025, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa, 18 Februari 2025.
James Riady menyoroti visi pembangunan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pengembangan sumber daya Mahluk.
“Presiden Prabowo Pusat perhatian pada pembangunan modal Mahluk, pendidikan, kesehatan, bahkan hingga penyediaan makanan bergizi bagi anak muda, Aspek-aspek ini perlu mendapat perhatian yang lebih besar karena akan membentuk generasi Indonesia di masa depan,” kata James Riady.

Peran Revolusi Industri 4.0 dalam kerja sama Indonesia-Prancis
Selain itu, James Riady juga menekankan pentingnya peran Revolusi Industri 4.0 dan kecerdasan buatan (AI) dalam kerja sama ekonomi Indonesia-Prancis.
“Di Davos baru-baru ini, Seluruh Obrolan terpusat pada AI. Ini tantangan bagi perusahaan dan negara kita Buat Bisa Bertanding di era ini,” ujar dia.
James Riady mengakui, Indonesia sebelumnya menghadapi kendala dalam memasuki dunia AI Dunia, terutama di sektor infrastruktur perangkat keras.
Tetapi, dengan munculnya teknologi seperti DeepSeek dan kemunculan teknologi serupa dari negara lain, Indonesia kini Mempunyai Kesempatan Buat berperan lebih besar, khususnya di sektor aplikasi AI.
“Indonesia adalah tempat yang ideal Buat pengembangan aplikasi AI. Saya Serius Prancis juga Mempunyai industri yang Pusat perhatian pada sektor ini,” Terang dia.
James Riady menyarankan pendekatan yang komprehensif, Bukan hanya terpaku pada industri berat, tetapi juga sektor jasa yang Mempunyai waktu implementasi lebih singkat.
“Kita perlu mengembangkan sektor jasa secara bersamaan, Ini akan mempercepat Dampak positif dari kerja sama ekonomi kita,” tegas dia.
Perhimpunan Bisnis Indonesia-Prancis diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan konkret yang akan memperkuat Rekanan ekonomi kedua negara di masa depan. (Laura Oktaviani Sibarani)

