
PETENIS Polandia Iga Swiatek, yang kini menempati peringkat dua dunia, belum meraih gelar Juara sejak kemenangan di Prancis Terbuka 2024.
Terakhir, Swiatek menelan kekalahan 6-1 dan 6-1 dari Coco Gauff di semifinal Madrid Open. Meski demikian, Swiatek tetap mendukung Instruktur barunya, Wim Fissette, dan psikolog olahraganya, Daria Abramowicz.
Setelah berpisah dengan Instruktur Tomasz Wiktorowski pada Oktober Lampau, Swiatek menerima skorsing satu bulan karena hasil tes positif terhadap zat terlarang trimetazidine.
Ia menegaskan bahwa penurunan performanya bukan karena timnya, melainkan akibat berbagai tantangan pribadi dan meningkatnya persaingan di tenis putri.
“Kadang saya Bukan puas dengan permainan saya. Itu wajar, terutama karena sifat perfeksionis saya. Tetapi, Kalau Menonton musim ini secara keseluruhan, saya tetap konsisten mencapai perempat final atau semifinal,” kata Swiatek dikutip dari Channel News Asia.
Swiatek juga menyoroti perkembangan pesat para pesaingnya, seperti Coco Gauff dan Aryna Sabalenka, yang kini tampil lebih matang dan berpengalaman.
Mengenai kerja samanya dengan Abramowicz, Swiatek menegaskan bahwa dukungan psikologis sangat Krusial, terutama Begitu menghadapi masa sulit seperti skorsing. Swiatek menolak anggapan bahwa dirinya mengalami kelelahan mental atau penurunan performa.
“Saya bekerja keras setiap hari Buat menjadi lebih Berkualitas. Bukan Eksis Argumen Buat Membikin penilaian aneh atau mencari-cari tanda kelelahan atau kejenuhan,” ujar Swiatek.
Swiatek menegaskan bahwa ia yang menentukan siapa saja yang Eksis dalam timnya, dan ia tetap percaya pada mereka. (Z-1)

