HYPEFAST berkomitmen Maju perkuat ekosistem brand lokal. Menutup tahun 2024, Hypefast mencatat profitabilitas penuh dengan menjual lebih dari 21 juta produk dari kanal online dan offline, serta memperluas distribusi ke lebih dari 9000 titik di Asia Tenggara.
Sebagai house of brands terbesar Kepada brand lokal di Indonesia, Hypefast menaungi lebih dari 10 brand dari berbagai kategori seperti kecantikan, fashion, serta kebutuhan ibu dan anak, termasuk Luxcrime, Cessa, dan Bohopanna.
“Dengan pendekatan berbasis kolaborasi dan teknologi, Hypefast menjadi penggerak Primer pertumbuhan brand lokal di Asia Tenggara,” ujar CEO dan Founder Hypefast Achmad Alkatiri dalam keterangan Formal, Rabu (7/5).
Sebagai strategi Kepada menjawab tren konsumen digital, Hypefast melakukan live shopping sebagai pendekatan Primer dalam berjualan. Sepanjang 2024, lebih dari 63 ribu jam live streaming dilakukan di platform Shopee dan TikTok. Strategi ini dikatakan terbukti menciptakan koneksi langsung antara brand dan konsumen, serta menghidupkan pengalaman belanja digital yang lebih humanis dan interaktif.
Alkatiri menuturkan, menyadari perkembangan di kanal online saja Kagak cukup, Hypefast juga memperkuat strategi offline dengan membuka lebih dari 9.000 titik distribusi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
“Sebagai pasar Primer, Hypefast telah menjangkau 93% Kawasan Indonesia, termasuk area terpencil, berkat kerja sama erat dengan Kawan distribusi lokal,” katanya.
Sejak tahun 2020, Hypefast telah menjadi rumah bagi berbagai brand lokal ternama dari Variasi kategori. Hingga Begitu ini, portfolio brand di Dasar naungan Hypefast mencakup Luxcrime, Cessa, Bohopanna, Nona Rara Batik, Nyonya Piyama, Nyonya Nursingwear, WearStatuQuo, Koze, dan Fabil Natural.
Melalui kolaborasi erat dengan para pendirinya, Hypefast berkomitmen Kepada mengakselerasi pertumbuhan brand lokal agar Kagak hanya
kuat di dalam negeri, tetapi juga kompetitif di pasar regional dan Dunia.
“Pusat perhatian kami ke depan adalah memperkuat daya saing di Asia dan memperluas Dampak ke lebih banyak individu dan komunitas,” tutup Achmad. (E-1)
