Hasil Dyno Yamaha R3 dan Honda CBR250RR MRS 2025

liputanindo.com – Mandalika Racing Series seri ke-3 yang tentunya berlangsung di Sirkuit Dunia Mandalika – Lombok meninggalkan cerita yang cukup menarik ketika Pak Haji Eddy Saputra dari IMI berinisiatif menghadirkan mesin Dynamometer Demi secara on-site mengukur parameter performa motor (power dan torsi on – Wheel ) dari para finisher terbaik dari kelas Sport 250 Nasional MRS.

FYI, seri ke-tiga sendiri hadir semacam amandemen (adendum) dari detail regulasi teknis khususnya Kelas Sport 250 yang isinya tertulis sebagai berikut:

  • Yamaha maksimum RPM : 12.200 rpm, berat minimum (pembalap+bbm+motor) 208 kg
  • Honda maksimum RPM : 14.500 rpm, berat minimum (pembalap+bbm+motor) 202 kg
  • Kawasaki maksimum RPM : 16.000 rpm, berat minimum (pmebalap+bbm+motor) 225 kg

Maksudnya Honda itu adalah unit CBR250RR, Yamaha dengan YZF-R3 dan Kawasaki dengan ZX-25R. Oh ya regulasi teknis awal adalah sebagai berikut:

Cek Artikel:  Jorge Martin kepada Tim : ' Tolong Lupakan Masa Lampau! '

Dan hasil pengukuran pada mesin dyno on the spot yang sempat direkam videonya oleh tim media Balapmotor, adalah sebagai berikut:

Yamaha R3 Arai Agaska

  • Power maksimum : 51,82 hp @11.600 rpm
  • Torsi maksimum : 33,52 N.m @9.280 rpm

Honda CBR250RR Irfan Ardiansyah

  • Power maksimum : 44,82 hp @13.740 rpm
  • Torsi maksimum : 26,95 N.m @10.950 rpm

Yamaha R3 Robby Sakera

  • Power maksimum : 50,38 hp @10.090 rpm
  • Torsi maksimum : 33,45 N.m @9.200 rpm

Honda CBR250RR Andi Farid Izdihar

  • Power maksimum : 45,38 hp @13.370 rpm
  • Torsi maksimum : 27,14 N.m @10.690 rpm

Dengan hasil dyno di atas, liputanindo coba menghitung besaran power-to-weight ratio dengan bobot diambil dari bobot kombinasi minimum di regulasi ( Idealnya dari Bobot empirik pengendara – Hasil pengukuran, tapi kami nggak Punya datanya sementara ini hehe ) . Silahkan dikunyah-kunyah ya sob . .

Cek Artikel:  Honda Formal Merilis CB-F Concept !

Dan berikut adalah pernyataan Pak Haji Eddy Saputra setelah hasil dyno diketahui Serempak “Alhamdulillah, Sekalian race berjalan dengan Lancar, Tak Terdapat eksiden yang fatal, mulai dari junior Tamat dengan kelas 600-nya. Mengenai regulasi yang selama ini dikhawatirkan akan menguntungkan salah satu merek, Rupanya hasilnya adalah balapan yang sangat kompetitif.”

“Jadi Tak hanya mengandalkan mesin, mulai Demi ini pabrikan yang mahal atau rendah harus berpikir bagaimana meningkatkan skill pembalapnya, bukan hanya urusannya mesin saja.”

Ketika didesak media Demi menjelaskan tentang masalah kestabilan regulasi di seri mendatang, Pak Eddy menjawab “Saya kemarin mengadakan rapat dengan tim manajer, mekanik, Yamaha, Honda, saya menyarankan mereka Demi duduk Serempak Mempunyai regulasi yang terbaik Demi kedua merek ini. Semoga Terdapat hasilnya yang terbaik.”

“Makanya hari ini saya mendatangkan dyno, dyno mesin, jadi akan terlihat dasarnya base engine-nya mulai dari hari ini. Jadi kalau Terdapat perubahan mesin yang sangat signifikan, mungkin Terdapat sesuatu yang harus kita periksa.”

“Saya berharap Honda, Yamaha juga akan menerima dan kembali Kembali PR-nya adalah kita ini olahraga balap motor, jadi tolong pikirkan skill pembalapnya, jangan hanya ribut di mesin.” – @liputanindo

Cek Artikel:  Spesifikasi Formal Bimota Tesi H2 yang dijual 1,1 Milyar Rupiah !

Mungkin Anda Menyukai