Hari Antikorupsi, ICW dan Konsorsium Integritas Luncurkan Menenun Bunyi Timur

Hari Antikorupsi, ICW dan Konsorsium Integritas Luncurkan Menenun Suara Timur
Peluncuran album Menenun Bunyi Timur.(MI/Palce Amalo)

INDONESIA Coruption Watch (ICW) dan Konsorsium Integritas meluncurkan album musik bertajuk Menenun Bunyi Timur dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia).

Album musik ini merupakan hasil kolaborasi tiga musisi lokal Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni Marapu, Leis Plang, dan Hiphop Lembata Foundation, serta band rock asal Bali, Navicula. 

“Dirilis oleh Alarm Records, label rekaman besutan inisiatif The Indonesian Climate Communications, Arts, and Music Lab (Iklim) yang digagas oleh Yayasan Kopernik,” kata Brigita Olga dari Yayasan Kopernik di Kupang, Kamis (12/12).

Ia mengatakan, Menenun Bunyi Timur dirancang sebagai medium Buat menyuarakan perlawanan terhadap korupsi sekaligus menjaga semangat optimisme masyarakat, terutama generasi muda, dalam upaya pemberantasan korupsi. 

Selain itu, menghadirkan isu korupsi melalui pendekatan kreatif dan relevan, menjadikan musik sebagai alat yang Pandai menggugah kesadaran kolektif masyarakat di Indonesia timur.

Menyadari kekuatan musik yang begitu berpengaruh, lanjut Brigita, Iklim turut mendukung gerakan ini Buat menyuarakan pesan-pesan Krusial, menggerakkan masyarakat, dan menginspirasi aksi Konkret terhadap isu-isu mendesak seperti krisis iklim dan keadilan sosial. 

Cek Artikel:  Shvron Rilis Single I Spit On Your Grave

“Iklim percaya bahwa musik dapat menyatukan pihak-pihak dari berbagai latar belakang Buat Berbarengan-sama berjuang demi perubahan. Melalui kolaborasi ini, Iklim berharap dapat mendorong perubahan positif, membangun kesadaran tentang pentingnya integritas, dan memberikan inspirasi Buat bertindak demi masa depan yang lebih Rapi dan adil,” ujarnya.

Musik Sebagai Media Perlawanan Korupsi

Sementara itu, melalui proyek Art Collabs: Frekuensi Perangkap Tikus, ICW memanfaatkan musik sebagai bahasa universal yang dapat membangun kesadaran kritis masyarakat. Album ini lahir setelah musisi yang terlibat mengikuti proses residensi, lokakarya, dan observasi dengan Grup masyarakat dari Poco Leok Kabupaten Manggarai, Nagekeo, Maumere, dan Kupang. 

Serangkaian proses ini mencerminkan semangat gotong royong dan potensi seni sebagai alat kampanye yang efektif dalam mendorong perubahan sosial.

Cek Artikel:  Pharrell Williams Gandeng BTS Kolaborasi di Album Barunya

“Kolaborasi ini adalah bukti bahwa musik dapat menjadi jembatan antara seni, aktivisme, dan gerakan masyarakat sipil dalam melawan korupsi,” ujar Robi, vokalis band Navicula, co-founder gerakan Music Declares Emergency Indonesia, sekaligus produser dari album ini.

Rangkaian Kegiatan Peluncuran Rangkaian kegiatan peluncuran album Menenun Bunyi Timur akan berlangsung di Kupang pada 11-15 Desember 2024. 

Kegiatan ini diawali dengan konferensi pers yang melibatkan para musisi Buat berbagi pengalaman dan proses kreatif dalam kegiatan Art Collabs

Obrolan publik akan mengangkat permasalahan korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa (PBJ) serta pendidikan, dengan menghadirkan Inspektorat Kota Kupang, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) NTT, dan Lembaga Guru NTT sebagai narasumber.

Salah satu kegiatan menarik adalah Corrupt Trip, Yakni tur ke Posisi proyek mangkrak akibat korupsi, yang akan melibatkan alumni Akademi Antikorupsi dan orang muda. 

Cek Artikel:  Namanya Disebut Terseret Kasus Narkoba, G-Dragon Buka Bunyi

Selain itu, terdapat kegiatan intervensi media melalui radio dan podcast lokal Buat membahas isu-isu korupsi, serta pembagian album musik secara gratis kepada komunitas-komunitas seperti supir angkutan kota dan gerai-gerai musik di Kota Kupang.

Adapun puncak acara peluncuran akan berlangsung di Auditorium Universitas Cendana, Kupang, pada Sabtu, 14 Desember 2024. 

Acara ini akan menghadirkan berbagai aktivitas, seperti booth komunitas, penampilan komika, monolog dari masyarakat adat serta Lembaga Guru NTT, deklarasi antikorupsi oleh komunitas muda, dan penampilan langsung dari para musisi yang tergabung dalam album Menenun Bunyi Timur: Marapu, Leis Plang, Hiphop Lembata Foundation (HLF), dan Navicula.

Menuru Brigita, album Menenun Bunyi Timur bukan sekadar karya seni, tetapi juga langkah strategis Buat membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya pemberantasan korupsi.

Kolaborasi ini diharapkan Pandai menumbuhkan kembali optimisme generasi muda dan memperluas dukungan terhadap gerakan antikorupsi di Indonesia Timur. (PO/J-3)

Mungkin Anda Menyukai