Liputanindo.id – Acara talkshow yang diadakan toko penyedia perlengkapan olahraga, Sport Holic dengan merk sarung tangan kiper, Volt, di Solo, Sabtu (11/10/2025)
Liputanindo.id, SOLO — Kiper Persis Solo, Gianluca Pandeynuwu, menilai pergantian bola di setiap musim cukup berpengaruh bagi para kiper di Super League.
Demi ditemui Espos seusai acara talkshow yang diadakan toko penyedia perlengkapan olahraga, Sport Holic, bekerja sama dengan merek sarung tangan kiper Volt, di Solo, Sabtu (11/10/2025), Gianluca menceritakan pengalamannya merasakan pergantian bola di Perserikatan 1 musim Lampau dan Super League musim ini.
BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025
“Berpengaruh Jernih Eksis. Dengan Adidas musim ini yang berbeda dengan Specs secara grip, bola latihan dan bola pertandingan musim ini sedikit berbeda. Tapi itulah pentingnya sarung tangan kiper Demi memudahkan tugas di Rendah mistar,” ucapnya.
Gianluca menambahkan, setiap kiper Mempunyai preferensi masing-masing dalam memilih sarung tangan yang digunakan. Kiper yang identik dengan nomor punggung 31 itu menyatakan, hal tersebut dilakukan Demi memberikan performa terbaik.
“Sekalian kiper punya kenyamanan yang berbeda-beda. Kalau saya, yang Krusial nyaman dan pas di tangan, jadi Demi menangkap bola Dapat lebih Nikmat,” tambahnya.
Hal senada juga dikatakan mantan kiper Persis Solo musim 2017, M. Fauzan Jalu, yang juga merupakan pemilik merek sarung tangan kiper Volt. Ia mengatakan, Penemuan yang dilakukannya Berbarengan Volt berasal dari pengalamannya selama puluhan tahun sebagai kiper.
“Awal merintis Volt adalah dari pengalaman saya. Ketika Tetap aktif bermain, saya juga berjualan sarung tangan kiper Demi kiper-kiper Demi itu, salah satunya Mulia Prasetyo [kiper utama Persis Solo saat berlaga di Liga 2 tahun 2017],” ujarnya.
Fauzan Jalu bercerita sudah mencoba berbagai merek sarung tangan dengan Variasi jenisnya. Ia menyebut, kenyamanan bagi kiper sangat vital agar Kagak merugikan tim.
“Berbeda dengan pemain. Misalnya, ketika sepatunya Kagak nyaman, Dapat kehilangan kontrol atau salah melakukan umpan. Sedangkan Demi kiper, ketika sarung tangannya Kagak nyaman, bola Dapat lepas dan berujung gol. Itu Jernih merugikan tim,” tuturnya.
