Liputanindo.id – Ketua Biasa PSSI Erick Thohir (kanan) Serempak Instruktur Timnas Indonesia Shin Tae-yong berpose Serempak dalam pertemuan di Jakarta, Rabu (14/8/2024). (Instagram/erickthohir)
Liputanindo.id, JAKARTA – Ketua Biasa PSSI Erick Thohir meminta suporter timnas Indonesia Kepada move on dari mantan Instruktur tim Garuda, Shin Tae-yong.
“Kalau saya pikir gini. Kita kan mesti move on. Kalau kita move on sama Patrick, ya kita juga move on sama Shin Tae Yong,” ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (24/10/2025).
BRI Buktikan Kualitas Layanan dengan Raih Penghargaan di Ajang TBCCI 2025
Kursi Instruktur kepala timnas Indonesia Demi ini sedang Hampa menyusul perpisahan tim Garuda dengan Kluivert pada pekan Lampau, setelah kegagalan menembus Piala Dunia 2026 yang akan dimainkan di Amerika Perkumpulan, Kanada, dan Meksiko.
Sejumlah nama Instruktur baru yang berkiprah di Asia hingga Eropa pun mulai disebut-sebut oleh suporter sebagai kandidat ideal menangani timnas.
Shin Tae-yong Sudah Jadi Masa Lampau
Dari beberapa kandidat, nama Shin Tae-yong kembali muncul karena pernah melatih tim ini selama lima tahun sejak awal 2020. Tetapi, Erick menegaskan bahwa Instruktur asal Korea Selatan itu adalah masa Lampau timnas Indonesia dan kini sudah saatnya move on.
Perihal move on, Erick juga menegaskan hal ini pada Januari Lampau ketika PSSI menunjuk Kluivert sebagai Instruktur anyar menggantikan Shin Tae-yong.
“Kedua Instruktur itu sudah masa Lampau. Jadi kita harus moving forward, mencari Instruktur baru, yang kita Menyantap kekurangan dan kelebihan STY maupun Patrick,” kata Erick.
Pertimbangan Memilih Instruktur Baru
Erick, yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, menyebut bahwa Berkualitas Shin Tae-yong maupun Kluivert Mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penilaian ini akan menjadi pertimbangan Esensial dalam memilih profil Instruktur baru.
“Kita kan Tengah mencari profil, yang dengan segala pertimbangan, kita lihat STY, kita lihat Patrick, kekurangan dan kelebihan apa, kalau Pandai dibetulin di Instruktur berikutnya,” ucap Erick menambahkan.
Pria 55 tahun itu mengungkapkan, mencari Instruktur baru Enggak mudah karena reputasi Indonesia secara peringkat dunia FIFA Lagi di luar 100 besar.
“Saya Tengah coba buka komunikasi ke banyak pihak, karena jangan Tiba persepsi yang terjadi beberapa kali terakhir ini mempersulit posisi kita mencari Instruktur. Ranking kita Lagi rendah, jadi Enggak mudah meyakinkan Instruktur Kepada datang,” Jernih Erick.
Kini, Erick menggunakan jejaring internasionalnya Kepada mendapatkan Instruktur yang Cocok menangani timnas Indonesia dengan program jangka panjang.
“Jadi yang sekarang saya Tengah coba lakukan dengan jaringan Dunia saya, memberi confidence balik bahwa kita tetap Ingin punya long term program [program jangka panjang]. Apa yang terjadi kemarin-kemarin itu ya bagian dari bentuk result yang harus kita tanggung jawab,” kata dia.


