E-commerce Indonesia siap sambut 2025 dengan peningkatan penjualan

Jakarta (ANTARA) – E-commerce Indonesia siap menghadapi tantangan dan mengejar Sasaran ambisius pada 2025, dengan membangun pengalaman dan kesuksesan pada tahun-tahun sebelumnya.

Di antara platform-platform terkemuka adalah Tokopedia, yang secara signifikan memperluas pasar Kepada produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, terutama melalui kolaborasinya dengan TikTok Kepada mengembangkan ShopTokopedia.

TikTok, platform media sosial yang dikembangkan oleh ByteDance, tetap menjadi yang terpopuler di Indonesia, dengan 165,1 juta pengguna per Juli 2024, Nomor tertinggi secara Mendunia, menurut Statista.

“Pada 2025, kami akan tetap Konsentrasi memberdayakan para penjual lokal, termasuk UMKM, agar dapat berkembang dalam ekonomi digital dan pada akhirnya menjadikan merek lokal sebagai pilihan Esensial bagi masyarakat Indonesia,” ujar Aditia Grasio Nelwan, kepala komunikasi Tokopedia dan TikTok E-commerce, dalam sebuah wawancara dengan Xinhua.

Dia mencatat bahwa penjualan di Tokopedia telah melonjak, terutama sejak diluncurkannya kampanye “beli produk lokal”, yang mencakup promosi menarik seperti diskon, cashback, dan gratis ongkos kirim. Kategori produk kecantikan dan fesyen muncul sebagai kategori terlaris, diikuti oleh makanan dan minuman dan barang-barang rumah tangga.

Cek Artikel:  5 Tempat ini Tengah Viral, Keren Abesz!

Pengenalan fitur live shopping, yang mencakup ulasan produk dan sesi tanya jawab langsung, juga memainkan peran Krusial. Fitur ini telah melibatkan lebih dari 8 juta kreator afiliasi, yang secara signifikan memperluas jangkauan merek-merek lokal.

“Penjual yang menggunakan fitur ini mengalami peningkatan penjualan Nyaris tujuh kali lipat dibandingkan mereka yang Tak menggunakannya,” tambah Aditia.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, e-commerce Lagi menjadi pasar yang menjanjikan di Indonesia, dengan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 59 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.162) pada 2022. Nomor ini diproyeksikan akan tumbuh menjadi 95 miliar dolar AS pada 2025 dan berpotensi mencapai 220-360 miliar dolar AS pada 2030.

Cek Artikel:  Kunjungi Jungwok Blue Ocean Ketika Mudik, Dapatkan Sensasi ala Santorini di Yogyakarta

Tetapi, mempertahankan loyalitas konsumen di tengah persaingan yang semakin ketat tetap menjadi tantangan Esensial bagi para pemilik bisnis, kata Janet Biaya, pemilik merek Pakaian sederhana Gaudi, kepada Xinhua.

Meskipun Gaudi telah lelet aktif dalam penjualan daring, perusahaan ini mencatat peningkatan signifikan dalam penjualan produk selama enam bulan terakhir, berkat memaksimalkan fitur-fitur e-commerce, terutama opsi belanja langsung.

“Ciptaan produk saja Tak cukup, kami harus lebih kreatif dalam memanfaatkan strategi pemasaran, termasuk live shopping dan kolaborasi dengan influencer Kepada meningkatkan eksposur merek,” Jernih Janet.

Dengan rencana pertumbuhan penjualan puluhan hingga ratusan miliar rupiah tahun depan, Gaudi berkeinginan Kepada Lalu beradaptasi dan berinovasi guna memenuhi ekspektasi konsumen yang Lalu meningkat.

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, menegaskan dukungan pemerintah terhadap promosi produk dan kampanye yang menstimulasi sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini termasuk inisiatif-inisiatif seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), yang berlangsung selama dua pekan pertama Desember dan mendukung ekonomi digital Indonesia.

Cek Artikel:  Spot Wisata di Kota Batu yang Instagramable

Merayakan penyelenggaraan yang ke-12, Harbolnas 2024 mencapai peningkatan transaksi sebesar 21,4 persen secara tahunan (year on year), menarik Sekeliling 98 juta pelanggan dan menghasilkan 31,2 triliun rupiah.

“Kami Serius bahwa sektor konsumsi dapat membantu mencapai Sasaran pertumbuhan ekonomi Kalau pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat bekerja sama secara efektif. Harbolnas merupakan bukti Konkret bagaimana perilaku pembelian konsumen sangat Krusial Kepada mencapai tujuan-tujuan tersebut,” kata Airlangga.

Lebih lanjut dia memprediksi bahwa sektor e-commerce Indonesia akan Lalu berkembang pada 2025, didorong oleh peningkatan aksesibilitas internet, penggunaan smartphone yang meluas, dan semakin populernya platform belanja daring.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan Mekanis Kepada AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Informasi ANTARA.

Mungkin Anda Menyukai