Donatur Kuwait bangun 200 Rutilahu di tiga Desa di Kabupaten Garut

Donatur Kuwait bangun 200 Rutilahu di tiga Desa di Kabupaten Garut
Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah menerima kunjungan para donatur dari Kuwait, Qatar, Maroko, dan Australia dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Kuwait hingga meresmikan berbagai program sosial dan infrastruktur yang telah dibangun di lingkungan p(MI/KRISTIADI)

PEMERINTAH Kabupaten Garut mendapatkan Sokongan program pembangunan rumah Bukan layak huni (Rutilahu) berada di Desa Mekarraya, Kersamanah dan Nanjungjaya, Kecamatan Kersamanah, Kabupupaten Garut, Sokongan tersebut, didukung donatur dari Kuwait, Qatar, Maroko, dan Australia ke Pondok Pesantren Darussalam.

Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah, Kabupaten Garut, KH Devi Muharrom Sholahuddin mengatakan, program pembangunan rumah Bukan layak huni (Rutilahu) yang dilakukannya selama ini menjadi bagian dari komitmen sosial dalam meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat. Karena, setiap tahun membangun minimal 5 unit rumah dan kadang Tamat 10 rumah yang diberikan berupa Biaya sebesar Rp35 juta.

“Biaya yang diberikan Bukan mencukupi Buat bangun rumah dan para penerima manfaat diwajibkan membangun rumah berstruktur permanen supaya mereka lebih Kondusif, nyaman Buat ditinggali. Tetapi, anggaran tersebut diperuntukkan Buat pembangunan fisik dan perabotan berupa kasur, sofa, kompor gas lengkap tabung, serta dispenser, diberikan secara terpisah,” katanya, Rabu (12/2/2025).

Cek Artikel:  Ridwan Kamil-Suswono Jalani Pemeriksaan Narkoba hingga Kejiwaan

Ia mengatakan, syarat penerima Sokongan rumah sebelumnya harus Pas Bukan layak huni seperti rumah Mimbar berbahan bambu atau kondisi yang membahayakan penghuninya dan luas rumah minimal 30 meter persegi, dengan standar Mempunyai ruang tamu, dua Ruangan tidur (Penting dan anak), dapur, serta Ruangan mandi di dalam rumah. 

“Program Rutilahu merupakan bentuk Konkret kepedulian para donatur dari Kuwait Buat kesejahteraan masyarakat Garut dan kami berharap program ini Lanjut berjalan dan semakin banyak Anggota dhuafa yang dapat terbantu Buat Mempunyai rumah yang layak. Akan tetapi, para donatur juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial termasuk pembagian beras Buat masyarakat dhuafa di 11 kampung,” ujarnya.

Cek Artikel:  Eks Wakil Ketua KPK Komentari Dugaan Gratifikasi Kaesang: Kalau Anaknya Bukan Penyelenggara Negara, Periksa Orang Sepuhnya

Menurutnya, momentum rutin setiap tahun membawa perkembangan signifikan bagi pondok pesantren dan salah satu agenda utamanya peresmian Asrama Yatim Daar Al-Rabeeah yang telah dibangun dari wakaf keluarga besar Robiah, seorang donatur dari Kuwait. Pembangunan asrama santri dan beasiswa pendidikan, menjadi bagian dari jangka panjang karena anak yatim yang tinggal 2.700 santri dan 400 orang santri mendapatkan fasilitas pendidikan, tempat tinggal dibiayai oleh donatur.

“Kami sangat bersyukur dengan dukungan dari para donatur dan Asrama diresmikan akan menjadi tempat tinggal yang layak bagi santri yatim yang kami bina termasuk meresmikan 5 rumah Buat dhuafa yang dibangun melalui program Rutilahu. Kami juga telah membagian 632 paket sembako  kepada masyarakat khususnya bagi kaum dhuafa di Sekeliling Pondok Pesantren berupa beras, minyak goreng, tepung, mi instan dan kebutuhan pokok lainnya,” paparnya.

Cek Artikel:  Absahabatnya Meninggal Kelaparan, Tukang Ojek di Medan Kritik Keras Aplikasi Ojol

Sementara, Camat Kersamanah Muhamad Topan mengatakan, pada akhir tahun 2024 jumlah Rutilahu di wilayahnya tersisa 678 unit rumah dan setiap tahun mengalami penurunan karena adanya pembangunan, salah satunya melalui program Pondok Pesantren Darussalam. Tetapi, program pembangunan rutilahu dilakukan dari Pesantren Darussalam sangat membantu masyarakat.

“Kami juga merasa terbantu dengan adanya program pembangunan rumah Bukan layak huni (Rutilahu) berada di Desa Mekarraya, Kersamanah dan Nanjungjaya sehingga tahun ke tahun jumlah rutilahu di Daerah kami mengalami penurunan. Akan tetapi, dukungan dari para donatur luar negeri ini bersifat wakaf dan seluruh pengelolaan diserahkan sepenuhnya kepada pondok pesantren,” pungkasnya. (S-1)

Mungkin Anda Menyukai