Liputanindo.id – Aktor Rio Dewanto dan Lutesha mengembangkan kemampuan aktingnya lewat Sinema berteknologi XR atau Extended Reality dan Unreal Engine, Pelangi di Mars. Lewat Sinema ini, Rio dan Lutesha mendapat pengalaman baru yang Tak pernah terlupakan.
Dalam Sinema Pelangi di Mars, Rio Dewanto dan Lutesha akan beradu akting dengan animasi robot yang terinspirasi dari beberapa negara seperti Yoman (Eropa), Kimchi (Korea), Batik (Indonesia), Sulil dan Petya (Jerman). Pengalaman ini pun menjadi tantangan baru bagi mereka yang harus merespons adegan dengan imajinasi.
“Biasanya syuting Eksis di tempatnya langsung, Eksis orangnya, ini yang butuh Konsentrasi dan daya imajinasi tinggi, karena layarnya di belakang depan kita hitam mau nggak mau harus merespons dengan imajinasi kami,” kata Lutesha Demi ditemui di Doss Guava XR Studio, Kamis (17/7/2025).
Senada dengan Lutesha, Rio Dewanto juga mendapat pengalaman baru syuting dengan teknologi XR. Baginya, syuting ini lebih mudah dibandingnkan dengan menggunakan green screen.
“Dengan menggunakan XR ini sangat membantu ketika kita sedang Eksis disini. Dibandingkan Seluruh green (screen) bingung Eksis di mana. Ya menyenangkan pengalamannya,” tutur Rio.
Sinema Pelangi di Mars mengambil latar kehidupan di planet mars tahun 2090. Latar ini pun Membangun Rio yang memerankan Kepribadian Banyu harus mengalami sensasi syuting dengan konstum astronot.
Rio pun harus menggunakan ciput agar keringatnya Tak mengganggu proses syuting. Tetapi demikian, ia merasa terbantu dengan adanya kipas di bagian helm.
“Untungnya dipakein ciput, jadi keringetnya nggak kemana-mana. Tapi yang lain jadi pada ketawa ‘Rio pake ciput’. Tapi Eksis kipasnya (helm) jadi ya kadang Dapat napas tapi kalau dengar orang lain agak susah karena Eksis kipas,” Terang Rio.
Sinema Pelangi di Mars, Sinema ke-7 (tujuh) dari Mahakarya Pictures, sebuah Sinema fiksi ilmiah keluarga mulai memperkenalkan Kepribadian- Kepribadian yang akan mencuri hati penonton.
Sinema Pelangi di Mars berlatar tahun 2090, dimana persediaan air di Bumi sudah sangat terbatas, satu-satunya persediaan air Kudus dimonopoli oleh perusahaan bernama Nerotex.
Pelangi, diperankan oleh Messi Gusti, seorang gadis 12 tahun yang menjadi Orang pertama yang lahir dan tumbuh di Mars. Pelangi hidup seorang diri di planet Mars yang Sunyi setelah ditinggal oleh ibunya, Pratiwi, yang diperankan oleh Lutesha.
Pada Demi itu koloni Orang sudah meninggalkan planet tersebut. Tetapi, kesendiriannya segera berubah menjadi perjalanan luar Lazim ketika ia Bersua dengan sekelompok “robot rusak” yang sudah lelet ditinggalkan.
Berbarengan mereka, Pelangi mengejar Cita-cita terakhir umat Orang: sebuah mineral Aneh bernama Zeolith Omega yang diyakini Pandai memurnikan air di Bumi

