Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Foto: Tangkapan layar
Sementara itu, Buat Spesies Kembang deposit facility 5,25 persen dan Spesies Kembang lending facility tetap pada 6,75 persen.
Perry menjelaskan, keputusan tersebut konsisten dengan arah kebijakan moneter Buat memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Konsentrasi kebijakan moneter diarahkan Buat memperkuat stabilitas nilai Ganti rupiah dari Dampak makin tingginya ketidakpastian perekonomian Dunia akibat arah kebijakan Amerika Perkumpulan (AS) dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai Area,” Terang dia.
.jpg)
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI
Bank Indonesia Maju mencermati pergerakan nilai Ganti rupiah
Ke depan, lanjut Perry, Bank Indonesia Maju mencermati pergerakan nilai Ganti rupiah dan prospek inflasi serta dinamika kondisi ekonomi yang berkembang, dalam memanfaatkan ruang penurunan Spesies Kembang kebijakan lanjutan.
Kebijakan makroprudensial Luas Maju ditempuh Buat mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, termasuk UMKM dan ekonomi hijau, melalui penguatan strategi Kebijakan Bonus Likuiditas Makroprudensial (KLM) mulai Januari 2025, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Selain itu, kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan Buat turut mendorong pertumbuhan, khususnya sektor perdagangan dan UMKM, dengan memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran.

