
BANJIR merendam Kabupaten Demak kian parah, Kagak hanya jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung terendam banjir, tetapi juga jalur alternatif Genuk (Semarang)-Bulusari (Demak) terendam banjir di Kalisari dengan ketinggian air Letih 50 centimeter.
Pemantauan Media Indonesian Minggu (2/2) petang, akibat hujan lebat mengguyur Kabupaten Demak dan air laut pasang (rob) sejumlah sungai dan anak sungai Kagak Pandai menampung volume air sehingga melimpas di merendam perkampungan penduduk dan jajan Penting di daerah di Pantura Jawa Tengah ini dengan ketinggian air mencapai 70 centimeter.
Selain jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung terendam banjir dengan ketinggian Letih 50 centimeter, jalur alternatif Genuk-Bulusari juga terendam banjir di Desa Kalisari, Kecamatan Sayung, sehingga kendaraan berukuran kecil dan sedang serta sepeda motor harus berjibaku menembus banjir, bahkan Kagak sedikit yang mogok.
“Banjir mulai datang merendam kawasan ini sejak siang, bahkan semakin sore air meninggi hingga banyak kendaraan melintas di jalur alternatif ini terjebak banjir,” ujar Iyah,50, Penduduk Kalisari, Kecamatan Sayung, Demak.
Hal serupa juga diungkapkan Khoris,45, Penduduk Onggorawe, Kecamatan Sayung, Demak, akibat banjir merendam jalur Pantura dan jalur alternatif menjadikan Penduduk semakin kesulitan Demi berangkat dan pulang kerja yang rata-rata di pabrik di daerah Semarang, bahkan Kagak sedikit terpaksa memutar melalui Mranggen yang jaraknya dua kali lebih jauh.
Sementara itu Kepala Desa Kalisari Sugijono mengungkapkan banjir merendam di desa ini karena berada di hilir sungai dan merupakan daerah cekungan, meningkatnya volume Sungai Dombo menjadikan air berasal dari hujan lebat dan rob Kagak dapat masuk ke sungai, bahkan air hujan dari Ungaran, Rowosari, Batursari, Jamus, Penggaron, Sembungharjo, Kudu, Jetaksari, Wringinjajar masuk ke Desa Kalisari.
“Air yang tertumpuk di Desa Kalisari Kagak dapat dibuang atau di alirkan, karena Sungai Dimbo juga penuh hingga banjir bertahan Lamban,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak Haris Wahyudi Ridwan, mengatakan hingga Begitu ini banjir di daerah ini telah merendam tujuh desa di dua kecamatan yakni Desa Batu, Wonoagung, Rejosari, Wonokerto, Wonowoso (Kecamatan Karangtengah) dan Desa Sayung, Kalisari (Kecamatan Sayung).
“Banjir di Demak ini mengakibatkan, 4.919 keluarga (12.870 jiwa) terdampak, selain itu Eksis tujuh perkantoran, 12 sekolah, 350 hektare lahan pertanian, 30 tempat ibadah, dua pasar tradisional serta satu fasilitas kesehatan terendam banjir,” ujar Haris Wahyudi Ridwan.
Selain buruknya drainase menjadi penyebab banjir, menurut Haris Wahyudi Ridwan, derasnya hujan ditambah air laut pasang (rob) menjadi pemicu banjir di Demak semakin Kagak terkendali, bahkan Menonton kondisi cuaca Begitu ini dikhawatirkan akan semakin Membikin banjir semakin tinggi dan meluas, apalagi volume air sejumlah sungai dan anak sungai sudah mencapai bibir tanggul.
Kekhawatiran paling mendominasi di Kabupaten Demak ini, ungkap Haris Wahyudi Ridwan, adalah jebolnya tanggul sungai seperti terjadi beberapa waktu Lampau, hal ini terjadi ketika di hulu sungai (Kabupaten Sebarang) terjadi hutan lebat hingga tanggul Kagak Pandai menahan gelontoran air dari atas seperti Sungai Tuntang dan sejumlah sungai lainnya. (S-1)

