
BADAN-badan Sokongan PBB mengurangi program kemanusiaan Dunia setelah Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump menangguhkan serta menghentikan pendanaan hibah.
Komisaris Tinggi PBB Buat Pengungsi Filippo Grandi diberitakan mengirim email kepada para pegawai Badan Pengungsi PBB (UNHCR). Isi surat elektronik tersebut meminta mereka membatasi pengeluaran, termasuk menghentikan pemesanan pasokan baru kecuali Buat keadaan darurat. Demikian diberitakan The Guardian.
Selain itu, mereka juga diminta membekukan perekrutan, menangguhkan penandatanganan kontrak, dan menghentikan perjalanan udara Dunia.
AS sebelumnya menyumbang Biaya sebesar 2,49 miliar dolar AS (Sekeliling Rp40,49 triliun) kepada UNHCR, atau Sekeliling 20 persen dari total anggarannya.
Penangguhan Sokongan luar negeri AS selama 90 hari itu telah menyebabkan berbagai lembaga kemanusiaan di seluruh dunia memperlambat operasi mereka dan memberhentikan karyawan, karena harus menyesuaikan diri dengan berkurangnya pendanaan dari Washington.
Presiden AS Donald Trump meneken perintah eksekutif yang isiny menangguhkan Sekalian Sokongan pembangunan luar negeri baru selama 90 hari Sembari menunggu tinjauan Buat memastikan bahwa Sokongan tersebut sejalan dengan visi kebijakan luar negerinya. (Ant/H-3)

