Apakah Corak Ungu Betul-Betul Terdapat Ini Penjelasan Ilmiahnya

Apakah Warna Ungu Benar-Benar Ada? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Corak ungu Rupanya Enggak Terdapat dalam spektrum Terang. Ungu adalah Corak non-spektral yang Terdapat karena Metode otak Mahluk memproses Terang.(freepik)

UNGU tampak di mana-mana: Tumbuh lavender, batu ametis, buah plum, terong, hingga kupu-kupu purple emperor. Tetapi Apabila Anda Memperhatikan spektrum Terang tampak secara ilmiah, Corak ungu — berbeda dari Biru atau violet — Rupanya Enggak Betul-Betul Terdapat di dalam spektrum Terang.

Mengapa Dapat begitu? Jawabannya mengejutkan: Corak ungu mungkin hanya Terdapat dalam pikiran kita, hasil dari Metode otak Mahluk memproses Terang.

“Sebenarnya, Enggak Terdapat Corak yang Betul-Betul ‘Terdapat’. Sekalian adalah hasil kerja sistem saraf kita,” Terang Zab Johnson, Direktur Eksekutif di Wharton Neuroscience Initiative, University of Pennsylvania. “Itulah keindahan sekaligus kerumitan dari persepsi Corak.”

Bagaimana Otak Membangun Corak

Sekalian Corak berasal dari Terang. Sinar Surya memancarkan berbagai panjang gelombang elektromagnetik, dari gelombang panjang seperti inframerah dan gelombang radio, hingga gelombang pendek seperti sinar ultraviolet dan sinar-X yang berbahaya bagi tubuh Mahluk.

Cek Artikel:  Apple Menunda Penerapan Fitur AI di Pembaruan Awal iOs 18

Hanya sebagian kecil dari spektrum ini — Sekeliling 0,0035% — yang Dapat kita lihat, dikenal sebagai Terang tampak. Inilah yang menciptakan Corak pelangi: merah di ujung spektrum panjang gelombang, Lewat jingga, kuning, hijau, biru, hingga violet di ujung pendek.

Di mata Mahluk, terdapat tiga jenis sel reseptor Terang yang disebut cones atau kerucut:

  • Cone panjang (merah),
  • Cone sedang (hijau),
  • Cone pendek (biru).

Ketika Terang mengenai mata, setiap jenis cone menangkap panjang gelombang tertentu dan mengirimkan sinyal ke otak. Otak Lewat menghitung rasio dari ketiganya dan menciptakan persepsi Corak.

Misalnya, Apabila cone merah dan hijau aktif bersamaan, otak menyimpulkan kita Memperhatikan Corak jingga atau kuning. Apabila hijau dan biru aktif, maka Corak yang muncul adalah toska (teal).

Dari Mana Datangnya Corak Ungu?

Berbeda dengan Corak lain, ungu Enggak berasal dari satu panjang gelombang tertentu. Ungu muncul ketika cone merah dan biru aktif bersamaan — dua ujung spektrum yang sebenarnya Enggak saling berdekatan. Karena Enggak Terdapat gelombang Terang dengan kombinasi ini, otak kita “membengkokkan” spektrum linear menjadi sebuah lingkaran Corak dan menciptakan Corak ungu.

Itulah mengapa ungu disebut sebagai Corak non-spektral, artinya ia Enggak Terdapat sebagai panjang gelombang Terang tunggal. Corak spektral seperti merah, kuning, atau biru Mempunyai panjang gelombang tersendiri, sementara ungu terbentuk dari gabungan dua panjang gelombang.

Ungu: Corak Imajinatif yang Bernilai Tinggi

Meski secara ilmiah tak “Konkret”, ungu telah memikat Mahluk selama ribuan tahun. Menurut Narayan Khandekar dari Harvard Art Museums, bangsa Fenisia Klasik bahkan menggiling ribuan siput laut demi menciptakan Corak Tyrian purple, yang Demi itu hanya dipakai oleh para bangsawan atau pemimpin Religi.

Kini, ungu Lagi identik dengan kemewahan, kekuasaan, dan mistisisme. “Keterkaitan itu Lagi kuat, meski kini kita Mempunyai banyak versi ungu buatan,” kata Khandekar.

“Ungu Enggak Betul-Betul Terdapat di alam. Karena itu, ketika kita berhasil menciptakannya, ia terasa lebih istimewa,” ujar Johnson.

Ungu, Corak yang Diciptakan Pikiran

Jadi, apakah ungu Konkret? Secara fisik, Enggak sepenuhnya. Tapi dalam persepsi Mahluk, ia sangat Konkret dan bahkan penuh Arti. Bagus tercipta dari kombinasi sinyal saraf maupun hasil seni Klasik dari kerang laut, ungu membuktikan bahwa Corak tak hanya berasal dari Terang — tetapi juga dari imajinasi. (Live Science/Z-2)

Cek Artikel:  Langkah Menggunakan DeepSeek, Chatbot AI yang Mengalahkan Kendali ChatGPT

Mungkin Anda Menyukai